Pemahaman Masyarakat Terhadap Transformasi Nilai-nilai Filosofis Dalam Tata Ruang Kota Yogyakarta
Keywords:
elemen kota; sumbu filosofi; tata ruang; yogyakartaAbstract
Yogyakarta merupakan kota beridentitas budaya. Adaptasi keindahan unsur-unsur alam gunung,
sungai, laut, dan daratan yang diterjemahkan ke dalam konsep tata ruangnya menghadirkan desain kota
bercitra budaya kental, tercermin pada sumbu filosofinya, dan telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan
budaya dunia. Pemahaman masyarakat terhadap eksistensi budaya tersebut perlu dipelihara demi
keberlanjutan Yogyakarta sebagai kota budaya masa depan. Makalah ini merupakan hasil penelitian dengan
pendekatan kuantitatif menggunakan statistik deskriptif untuk mengukur tingkat pemahaman masyarakat
terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam Sumbu Filosofi Yogyakarta. Hasil penelitian pada 40
responden yang dipilih secara convinience sampling menunjukkan bahwa nilai-nilai filosofis sumbu dapat
dirasakan dan dipahami oleh masyarakat, namun masih perlu sosialisasi berkelajutan, agar tingkat
pemahamannya lebih optimal. Hasil penelitian memperlihatkan Tugu Pal Putih sebagai elemen yang
ditunjukkan letaknya paling tepat. Adapun peringkat diingatnya elemen-elemen sumbu adalah Tugu Pal
Putih – Jl. Malioboro – Kraton dan Alun-alun – Panggung Krapyak – Jl, Margo Utomo. Sebagai rangkaian
pemandangan kota, kesatuan fisik antara Tugu Pal Putih – Jl. Margo Utomo – Jl. Malioboro dapat menjadi
buffer yang melindungi eksistensi Tugu Pal Putih sekaligus menjadikan Jl. Malioboro sebagai klimaks.
Peringkat disukainya elemen-elemen sumbu untuk dikunjungi adalah Jl. Malioboro – Kraton dan Alun-alun
– Tugu Pal Putih – Panggung Krapyak, dan Jl. Margo Utomo adalah elemen yang tidak disukai.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.