Evaluasi Kinerja Simpang Tidak Bersinyal Menggunakan Metode MKJI 1997 (Studi Kasus: Persimpangan Jalan 14 Februari – Jalan Tololiu Supit – Jalan Babe Palar, Kota Manado)

Authors

  • Risky Alfandy Manembu
  • Samuel H. Butar-Butar
  • Helmut Manabung

Keywords:

Derajat Kejenuhan, Kinerja Simpang, Simpang Tidak Bersinyal, MKJI 1997

Abstract

Persimpangan Jalan 14 Februari – Jalan Tololiu Supit – Jalan Babe Palar merupakan persimpangan
tidak bersinyal yang memiliki jalur lalu lintas sibuk. Dikarenakan banyaknya aktifitas kendaraan pada
persimpangan seperti ke area persekolahan, perkantoran, rumah Sakit, serta Hotel, yang menyebabkan
banyak kendaraan yang melintas di persimpangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kinerja
simpang serta menganalisa kapasitas simpang menggunakan Metode MKJI 1997. Dari hasil Penelitian
kinerja simpang tak bersinyal Jalan 14 Februari – Jalan Tololiu Supit – Jalan Babe Palar memiliki tingkat
buruk dimana nilai Derajat kejenuhannya (DS) = 1.12, kapasitas (C0) = 2695 smp/ jam,nilai tundaan
simpang (D) 27.78 detik/ smp, dengan peluang antrian batas bawah 53% dan batas atasnya 103%. Untuk
meningkatkan kinerja dilakukan rekayasa pada simpang dengan dua alternatif, alternatif pertama yaitu,
larangan belok kanan pada jalan minor, dimana simpang masih memiliki tingkat pelayanan yang tidak baik,
sehingga memerlukan alternatif ke dua, yaitu larangan belok kanan pada jalan minor dan jalan utama.
Sehingga menghasilkan kinerja simpang yang lebih maksimal,dimana Derajat kejenuhannya turun menjadi
(DS) = 0.84 kapasitas (C) = 4364 smp/ jam, arus lalu lintas (Q) = 3700 smp/ jam, tundaan (D) = 14.09 detik/
smp.

Downloads

Published

2024-02-01

Issue

Section

Sarana dan Prasarana Transportasi Perkotaan Berkelanjutan