Upaya Adaptif Masyarakat Daerah Sempadan Sungan untuk Mitigasi Bahaya Banjir (Studi Kasus: Sungai Ciliwung Tengah)

Abstract

Kabupaten Bogor merupakan kabupaten yang termasuk dalam benang merah untuk bencana banjir.
Beberapa Kecamatan di Kabupaten Bogor rawan terjadi banjir setiap tahun. Pembangunan infrastruktur area
sempadan sungai Ciliwung yang merupakan kawasan lindung dan reservasi di dalam Kota Bogor menjadi
pemicu bencana banjir dan longsor. Berdasarkan permasalahan di atas penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui adaptasi masyarakat daerah sempadan sungai untuk mitigasi bahaya banjir. Jenis penelitian ini
menggunakan metode campuran yaitu kualitatif dan kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan data
menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan titik-titik lokasi bencana banjir berada di Kecamatan
Bojong Gede (6°28'40.81"S, 106°48'55.64"E), Kecamatan Cibinong (6°27'54.36"S, 106°49'4.88"E), dan
Kecamatan Cilodong (6°25'51.10"S, 106°49'0.73"E). Upaya adaptif yang dilakukan yaitu mendirikan
bangunan tempat tinggal lebih dari satu lantai, menggunakan stuktur bangunan material yang tahan terhadap
banjir atau tanggul, saluran pembuangan air, dan membuat penghalang khusus penghambat banjir sedangkan
upaya mitigasi yang dilakukan yaitu melakukan pemantauan, pembersihan lingkungan, dan pembangunan
kembali sarana dan prasarana pada pasca bencana banjir. Penanganan yang dilakukan oleh pihak berwenang
dalam mengatasi bencana banjir yaitu membangun kembali tanggul yang rusak akibat terjadinya limpasan
tersebut. Pihak berwenang memberi bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak fisik/ non fisik,
melakukan penyuluhan untuk masyarakat agar tidak membangun bangunan dekat dengan daerah sempadan
sungai karena beresiko sangat tinggi terkena banjir, melakukan penerapan berlanjut terkait peraturan yang
terkait dengan daerah sempadan sungai