ANALISIS DETEKSI AWAL KEBOCORAN PADA JARINGAN PIPA TRANSMISI GAS BUMI SUMATERA UTARA PT X MELALUI PERSAMAAN LAJU ALIR

Abstract

Gas bumi di Indonesia disalurkan melalui jaringan pipa transmisi dan jaringan pipa distribusi.
Salah satu pipa transmisi yang digunakan adalah pipa transmisi gas bumi Sumatera Utara. Pendeteksian
kebocoran pada pipa transmisi Sumatera Utara masih menggunakan metode konvensional yaitu dengan cara
inspeksi pada pipa transmisi secara periodik. Metode ini masih memiliki kelemahan antara lain aspek
keakurasian, dan kecepatan pendeteksian. Salah satu cara untuk mempercepat deteksi kebocoran pada pipa
adalah dengan persamaan laju alir dimana dilakukan melalui perhitungan efisiensi pipa. Analisis kebocoran
melalui efisiensi pipa tidak terpengaruh oleh jumlah laju aliran gas yang ada di dalam pipa, juga tidak
terpengaruh oleh volume masuk dan volume keluar yang fluktuatif dikarenakan efisiensi pipa relatif tetap
walaupun terjadi perubahan jumlah gas. Penelitian ini membandingkan nilai efisiensi pipa aktual yang terukur
di lapangan dan nilai efisiensi pipa ideal yang didapatkan dari rumus persamaan laju alir. Beberapa persamaan
yang diteliti adalah Panhandle A, Panhandle B, dan Weymouth. Dari hasil analisis didapat persamaan laju alir
yang cocok diimplementasikan adalah persamaan Weymouth. Kemudian dicari nilai efisiensi pipa dari data
histori yang telah terjadi sebelumnya untuk menjadi parameter batas atas dan batas bawah. Apabila nilai
efisiensi aktual masih didalam batas atas atau batas bawah daripada nilai efisiensi histori, maka dapat dikatakan
bahwa pipa tersebut tidak terdapat kebocoran. Hasil analisis nilai efisiensi pipa berdasarkan persamaan
Weymouth bahwa nilai tertinggi adalah 64,63%, nilai terendah adalah 41,44%, dan nilai rata – rata adalah
48,03% dengan nilai simpangan baku 0,0604. Untuk mempercepat deteksi awal kebocoran pada pipa transmisi
Sumatera Utara dapat dengan melakukan pengukuran nilai efisiensi pipa secara daring (online) dengan dasar
persamaan Weymouth.