Urgensi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan

Indonesia sedang melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah sebagai upaya pemerataan pembangunan nasional. Namun di sisi lain percepatan pembangunan ini dihadapkan masalah-masalah  dan isu lingkungan hidup, keterpaduan, keberlanjutan, dan  kebencanaan dalam skala lokal, wilayah, nasional, dan global. Termasuk tantangan  era digital  dan Internet of Things (IoT) dalam transformasi revolusi industry.

Infrastruktur dan lingkungan sebagai isu global bersifat interdependen dalam pencapaian Sustainable Developments Goals (SDGs). Sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan ratusan Kabupaten dan Kota, masalah infrastruktur dan lingkungan  di Indonesia menjadi tantangan yang bersifat urgen, multi level dan multi sektor secara fisik, ekonomi, sosial, dan teknologi.

Faktanya Indonesia masih kekurangan tenaga ahli dan profesional di bidang rekayasa infrastruktur dan lingkungan. Dibutuhkan peningkatan SDM yang mampu merekayasa dan mengintegrasikan infrastruktur dan lingkungan secara komprehensif, sesuai tuntutan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menyikapi berbagai tantangan dan masalah tersebut, Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FT-UP) menyelenggarakan Program Studi Magister Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan (PSM RIL), dengan S.K. Pendirian: Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 593/E/O/2022. Sejarah pendirian Program Studi ini digagas dan dirintis oleh almarhum Dr. Ir. Hermanto Dardak, M.Sc., yang mengusung konsep visi “pembangunan infrastruktur dan lingkungan yang cerdas dan  berkelanjutan”. Program studi ini memadukan kaidah ilmu multidisiplin antara lain Teknik Sipil, Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Lingkungan, Ekonomi, Sosial, Kebijakan Publik, dan Studi Pembangunan terkait perencanaan, perancangan, evaluasi, manajemen, dan pembiayaan infrastruktur dan lingkungan