https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/issue/feedProsiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)2024-02-05T07:40:48+07:00Fakultas Teknikari.wibowo@univpancasila.ac.idOpen Journal Systems<p>Selamat Datang SEMRESTER 2018</p>https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/530Arsitek Dan Pendidikan Arsitektur Di Indonesia: Sejarah, Tantangan, Dan Prospek2024-02-05T07:35:48+07:00Wahyu Dewantoindrac@gmail.comKiki K. Lestariindrac@gmail.comL. Edhi Prasetyaindrac@gmail.com<p>Selama lebih dari 70 tahun pendidikan arsitektur di Indonesia, banyak kemajuan signifikan yang<br>telah dicapai. Namun, kemajuan ini belum cukup untuk mengantisipasi tantangan saat ini di dunia yang<br>mengalami perubahan signifikan. Era globalisasi dan digitalisasi telah menjadi dorongan bagi sekolah<br>arsitektur di Indonesia untuk mengubah dan mereformasi sistem pendidikannya untuk menghadapi tantangan<br>abad ke-21. Perkembangan sosial, ekonomi, dan politik dalam 20 tahun terakhir di Indonesia, serta<br>perkembangan teknologi digital yang pesat, telah menghasilkan dampak luar biasa pada cara sektor<br>pendidikan di dunia dan Indonesia beroperasi. Metode melalui studi dengan menelaah berbagai<br>permasalahan dalam pelaksanaan pendidikan arsitektur di berbagai negara, menemukan bahwa pendidikan<br>arsitektur mempunyai misi moral mulia untuk mendedikasikan pengetahuan arsitektur kepada masyarakat<br>umum dengan menciptakan lingkungan binaan yang ideal, indah, sustainable dan bertanggung jawab.<br>Makalah ini berusaha melihat kembali sejarah pendidikan arsitektur Indonesia dan menjelajahi ke depan<br>mengenai tantangan serta prospek yang dihadapi oleh pendidikan arsitektur di Indonesia.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/529Pemahaman Masyarakat Terhadap Transformasi Nilai-nilai Filosofis Dalam Tata Ruang Kota Yogyakarta2024-02-05T07:22:51+07:00Agus S. Sadanaindrac@gmail.comL. Edhi Prasetyaindrac@gmail.comAshri Prawesthi Dharmaratyindrac@gmail.com<p>Yogyakarta merupakan kota beridentitas budaya. Adaptasi keindahan unsur-unsur alam gunung,<br>sungai, laut, dan daratan yang diterjemahkan ke dalam konsep tata ruangnya menghadirkan desain kota<br>bercitra budaya kental, tercermin pada sumbu filosofinya, dan telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan<br>budaya dunia. Pemahaman masyarakat terhadap eksistensi budaya tersebut perlu dipelihara demi<br>keberlanjutan Yogyakarta sebagai kota budaya masa depan. Makalah ini merupakan hasil penelitian dengan<br>pendekatan kuantitatif menggunakan statistik deskriptif untuk mengukur tingkat pemahaman masyarakat<br>terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam Sumbu Filosofi Yogyakarta. Hasil penelitian pada 40<br>responden yang dipilih secara convinience sampling menunjukkan bahwa nilai-nilai filosofis sumbu dapat<br>dirasakan dan dipahami oleh masyarakat, namun masih perlu sosialisasi berkelajutan, agar tingkat<br>pemahamannya lebih optimal. Hasil penelitian memperlihatkan Tugu Pal Putih sebagai elemen yang<br>ditunjukkan letaknya paling tepat. Adapun peringkat diingatnya elemen-elemen sumbu adalah Tugu Pal<br>Putih – Jl. Malioboro – Kraton dan Alun-alun – Panggung Krapyak – Jl, Margo Utomo. Sebagai rangkaian<br>pemandangan kota, kesatuan fisik antara Tugu Pal Putih – Jl. Margo Utomo – Jl. Malioboro dapat menjadi<br>buffer yang melindungi eksistensi Tugu Pal Putih sekaligus menjadikan Jl. Malioboro sebagai klimaks.<br>Peringkat disukainya elemen-elemen sumbu untuk dikunjungi adalah Jl. Malioboro – Kraton dan Alun-alun<br>– Tugu Pal Putih – Panggung Krapyak, dan Jl. Margo Utomo adalah elemen yang tidak disukai.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/528UTILITAS KOTA BERKELANJUTAN DI PULAU PANGGANG KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA2024-02-05T07:12:38+07:00Gigih Adhityatama Ramdhanindrac@gmail.comIsna Rahmatul Hasanahindrac@gmail.comSagraha Putra Wiharjaindrac@gmail.com<p>Pulau Panggang merupakan salah satu Pulau hunian terpadat di wilayah Kabupaten Administrasi<br>Kepulauan Seribu, DKI Jakarta dimana saat ini pulau tersebut terus mengalami penurunan kualitas lingkungan<br>akibat tingginya kepadatan penduduk yang mencapai 354 jiwa per Ha. Pada kegiatan pengabdian yang<br>dilakukan sebelumnya adalah memberikan usulan alternatif pengembangan kawasan hunian di Pulau<br>Panggang yang mempertimbangkan pertambahan jumlah hunian yang diperlukan selama 20 tahun yang akan<br>datang. Melalui studi sebelumnya, diketahui bahwa penyediaan kawasan hunian perlu diseleraskan dengan<br>penyediaan infrastruktur dan utilitas yang dapat mendukung kegiatan masyarakat sehari-hari. Karena terletak<br>di kepulauan, penyediaan infrastruktur dan utilitas di Pulau Panggang menjadi sulit dan dan terbatas. Sehingga<br>pemahaman mengenai pembangunan infrastruktur yang dapat diaplikasikan di pulau menjadi penting, dan<br>pengetahuan tentang utilitas dasar (air bersih, sampah, listrik, dan drainase) menjadi menjadi penting yang<br>dikaitkan dengan kemajuan teknologi di bidang tersebut. Sehingga studi perencanaan infrastruktur dan utilitas<br>di Pulau Panggang memerlukan studi yang mendalam dan komprehensif serta memerlukan partisipasi dari<br>masyarakat serta berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan Pulau Seribu.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/527Analisis Dampak Pembangunan Kota Hutan (Forest City) (Studi Kasus: Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan) 2024-02-05T06:01:10+07:00Iwan Irmawanindrac@gmail.comFildza Amari Sagharmataindrac@gmail.comFransisca Ruthrianaindrac@gmail.comMuhamad Naufal Findrac@gmail.com<p>Pemerintah menetapkan bahwa Ibu Kota Negara (IKN) akan dipindahkan dari DKI Jakarta ke<br>Kalimantan Timur. Wilayah ini terpilih sebagai lokasi strategis ibu kota negara baru karena potensipotensinya<br>yang<br>dapat<br>menjawab<br>isu<br>ibu<br>kota<br>negara<br>di<br>DKI<br>Jakarta<br>saat<br>ini.<br>Lokasinya<br>ibu<br>kota<br>negara</p> <p>yang<br>baru<br>juga<br>berada<br>di<br>tengah<br>Indonesia<br>sehingga<br>diharapkan<br>dapat<br>memeratakan<br>laju<br>perkembangan</p> <p>negara.</p> <p>Dalam perencanaan pembangunannya, IKN mengusung konsep kota hutan atau forest city.<br>Pemindahan IKN tentunya memiliki limitasi dan tantangan ekologis yang tinggi, sehingga pembangunan<br>ibu kota negara ini haruslah memperhatikan karakteristik wilayah, baik secara ekologis, ekonomi, geologi,<br>maupun sosial agar dapat meminimalkan risiko atau dampak dari lingkungan hidup. Tulisan ini bertujuan<br>untuk meninjau dampak dari pembangunan forest city di IKN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini<br>adalah deskriptif kualitatif yang didasarkan pada sumber sekunder yang dianalisis. Hasil dari penelitian ini<br>menunjukkan bahwa pembangunan forest city di IKN menimbulkan potensi dampak baik dari sisi<br>lingkungan seperti degradasi hutan di wilayah IKN, potensi emisi karbon dari pembukaan lahan berhutan,<br>ancaman terhadap habitat satwa, keterbatasan sumber air baku dan banjir. Pembangunan forest city di IKN<br>juga berpotensi menyebabkan dampak sosial ekonomi yang besar, seperti urbanisasi dan berdirinya pusatpusat<br>industri.</p> <p> </p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/526Analisis Revitalisasi Non-Revenue Water Untuk Penyediaan Air Berkelanjutan (Studi Kasus: SPAM Kota Sukabumi) 2024-02-05T05:57:12+07:00Aisyah Qonitahindrac@gmail.comHerawati Zetha Rahmanindrac@gmail.com<p>Air merupakan kebutuhan dasar pokok manusia dalam keberlansungan hidup. Untuk<br>memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum maka dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)<br>yang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendistribusikan air minum kepada masyarakatnya.<br>Berdasarkan data yang ada saat ini cakupan layanan Perumda Tirta Bumi Wibawa dinilai rendah dan dengan<br>memiliki jam pelayanan yang masih berada dibawah 8 jam pada beberapa wilayah pelayanannya. Hal ini<br>disebabkan, sering terjadinya kebocoran pada pipa-pipa eksisting dan juga kehilangan air atau Non-Revenue<br>Water (NRW) yang terjadi. Pipa-pipa tersebut sudah melebihi usia teknis yang dibangun pada tahun 1988,<br>sehingga mudah terjadinya kebocoran pada pipa. Keberadaan pipa-pipa pada badan jalan raya juga menjadi<br>salah satu penyebab sering terjadinya kebocoran sehingga sulit terdeteksi jika terdapat kehilangan air. Maka<br>penelitian ini dengan maksud dapat menganalisis rencana revitalisasi Non-Revenue Water (NRW) Perumda<br>Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi. Tujuan dilakukan penelitian yaitu; Untuk mengetahui berapa besar<br>adanya Non-Revenue Water pada jaringan pipa distribusi air Perumda Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi,<br>Untuk mengetahui berapa besar keinginan masyarakat (WTC) dalam berlangganan Perumda Tirta Bumi<br>Wibawa jika dilakukan revitalisasi Non-Revenue Water dan untuk mengetahui harapan pelanggan terhadap<br>pelayanan Perumda Tirta Bumi Wibawa di Kota Sukabumi dengan akan diadakannya revitalisasi NonRevenue<br>Water.<br>Metode<br>yang<br>digunakan<br>pada<br>penelitian<br>ini<br>adalah<br>melalui<br>metode<br>pendekatan<br>kuantitaif</p> <p>deskriptif.<br>Data<br>primer<br>didapat<br>melalui<br>wawancara<br>langsung<br>dan<br>penyebaran<br>kuesioner<br>terhadap<br>responden.</p> <p>Sementara</p> <p>data sekunder merupakan data-data atau informasi yang didapat dari Perumda Tirta Bumi<br>Wibawa. Hasil analisa yang didapat menunjukkan bahwa cakupan layanan Perumda Tirta Bumi Wibawa<br>Kota Sukabumi masih tergolong rendah dengan presentase terkecil yaitu pada Kec. Lembur Situ sebesar<br>3,78% dengan layanan kurang dari 8 jam. Cakupan layanan rendah juga diperkuat dari tingginya angka<br>Non-Revenue Water (NRW) dengan rata-rata mencapai 77,06% terhadap volume distribusi air. Maka<br>diperlukannya revitalisasi Non-Revenue Water (NRW) guna menekan angka NRW yang tinggi, sehingga<br>pelayanan Perumda Tirta Bumi Wibawa dapat meningkat seiring dengan mengoptimalkan jaringan<br>distribusi air. Dengan mempertimbangkan WTC dan harapan pelanggan dari presepsi masyarakat itu<br>sendiri.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/525Keuangan Terdesentralisasi, Keberlanjutan Perkotaan, dan Ketahanan Ekologis: Analisis Bibliometrik Komprehensif2024-02-05T05:49:39+07:00Frans Ellyon Gracioindrac@gmail.comDidik Gunawan Suhartoindrac@gmail.comDrajat Tri Kartonoindrac@gmail.com<p>Desentralisasi fiskal menjadi salah satu indikator penting dalam mensukseskan upaya pembangunan<br>berkelanjutan dapat berjalan dengan baik, pasalnya bukan tidak mungkin sebuah sistem dan program yang<br>telah direncanakan secara matang terancam mengalami kegagalan imbas minimnya dukungan finansial yang<br>diperlukan oleh setiap wilayah. Penelitian ini berupaya menemukan bagaimana kajian di kalangan peneliti<br>berkembang dalam menganalisa isu tersebut untuk memberikan gambaran secara lebih dalam dan holistik,<br>dengan memanfaatkan metode penelitian kualitatif deskriptif yang memadukan antara analisis bibliometrik<br>dengan tinjauan literatur sistematis. Berdasarkan sejumlah tren penelitian yang telah banyak berkembang di<br>kalangan sarjana, isu desentralisasi fiskal yang dihubungkan dengan pembangunan berkelanjutan kawasan<br>perkotaan. Menunjukkan sedikitnya empat pola atau klaster, yang berhasil dipetakan melalui analisis<br>bibliometrik. Salah satu klaster secara khusus menyoroti bagaimana isu lingkungan khususnya pengelolaan<br>seputar sumber daya air, menjadi salah satu topik bahasan yang terbilang jamak dan mendominasi. Kondisi<br>tersebut mengingatkan kembali pentingnya pengelolaan sumber daya yang ada secara optimal, guna<br>memastikan kesemimbangan kehidupan ekologi yang ada ditengah gempuran permasalahan penduduk hingga<br>isu kerusakan lingkungan yang terjadi.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/524Fenomena Co-Housing dan Co-Living Sebagai Alternatif Hunian Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah 2024-02-05T05:44:35+07:00Faradilla Chaeranyindrac@gmail.comFilza Dania Rahardianindrac@gmail.comAgus S. Sadanaindrac@gmail.com<p>Masyarakat berpenghasilan rendah sering mengalami kesulitan dalam mencari rumah yang<br>terjangkau secara finansial. Belakangan ini konsep Co-Housing dan Co-Living sedang menjadi perbincangan<br>di kalangan masyarakat di Indonesia. Terkait dengan dua konsep baru ini, masalah yang dikaji dalam<br>makalah ini adalah menelusuri peluang konsep Co-Housing dan Co-Living dalam menjawab kebutuhan<br>tempat tinggal bagi Masyarakat berpenghasilan rendah. Makalah ini merupakan suatu kajian yang<br>dilaksanakan dengan metode library research, yang bersumber dari berbagai pustaka terkait tema. Hasilnya<br>dirahapkan dapat menjawab pemasalahan yang dalam penelitian ini. Hasil kajian menunjukkan bahwa<br>kesempatan memiliki tempat tinggal yang layak huni akan lebih mudah akan tercapai jika mengikuti konsep<br>Co-Housing dan Co-Living, karena biaya kepemilikan rumah akan ditanggung bersama oleh komunitas dan<br>tersedianya dukungan lainya dari penyandang dana. Selain mendapatkan tempat tinggal masyarakat juga<br>akan mendapatkan komunitas, kenyamanan dan rasa kebersamaan. Kedua konsep ini menjadi alternatif<br>penyediaan tempat tinggal yang lebih terjangkau di wilayah perkotaan yang padat. Meskipun menghadapi<br>tantangan dan masalah, potensi dari konsep Co-Housing dan Co-Living diharapkan akan terus berkembang<br>seiring perkembangan zaman.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/523Revitalisasi Pasar Pal Tugu di Kota Depok2024-02-05T05:39:45+07:00Sofyan Nur Syaifudinindrac@gmail.comDini Rosmaliaindrac@gmail.com<p>Pasar Pal Tugu merupakan salah satu pasar tradisional di Depok yang kondisis cukup memprihatinkan<br>dan sudah tidak memenuhi standar layanan. Permasalahannya, dengan jumlah pedagang yang lebih banyak dari<br>pada jumlah kios, los, dan tempat lapak yang disediakan pasar, membuat para pedagang berjualan sampai di<br>pinggir jalan hingga menimbulkan kemacetan di jalan sekitar pasar. Ditambah dengan usia bangunan pasar yang<br>lebih 39 tahun sehingga membuat pasar ini berkesan tua, kumuh, dan kotor. Rencana revitalisasi pasar telah<br>ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota Depok saat ini, untuk mendukung rencana tersebut maka perlu adanya<br>panduan rancangan pasar yang sesuai dengan kebutuhan para pedagang dan pengunjung pasar saat ini. Untuk itu,<br>tujuan paper ini adalah membuat konsep rancangan Pasar Pal Tugu yang sesuai kebutuhan stake holder yang<br>mengusung konsep bangunan hijau dengan metode analisis perancangan yang diperkenalkan oleh Edward T.<br>White. Konsep rancangan yang dihasilkan berupa pasar yang terbuka, dapat menampung total 456 pedagang,<br>terdiri dari 230 kios, 206 los di sekeliling bangunan utama pasar, dan 20 lapak di dalam bangunan.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/522Konsep Desain Ruang Luar Sebagai Tempat Bermain Yang Ramah Anak di Kampung Kwitang Jakarta Pusat pada Waktu Luang2024-02-05T05:35:59+07:00Ashri P. Dharmaratyindrac@gmail.comAnisah Qonita Ardianiindrac@gmail.comClarisa Br Tariganindrac@gmail.comFriska Nathali Tangdilintinindrac@gmail.comAurel Agathaindrac@gmail.comSteven Wichaksonoindrac@gmail.comIrfan Dwi Prayitnoindrac@gmail.com<p>Ruang bermain anak di luar ruangan diakui sebagai kegiatan dasar yang mendukung<br>perkembangan fisik dan mental anak-anak. Oleh karena itu, kami melakukan penelitian tentang ruang<br>bermain anak di luar ruangan (outdoor play) yang berada di Kampung Kwitang Jakarta Pusat. Kampung<br>Kwitang merupakan kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi (15.086 jiwa/km<br>), memiliki 4 (empat)<br>lingkungan permukiman kumuh dan memiliki sejarah yang menarik. Penelitian ini merupakan penelitian<br>kualitatif studi kasus dengan metode pengumpulan data melalui: observasi lapangan, pemotretan dan<br>wawancara dengan narasumber khususnya anak-anak. Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk<br>mengetahui: kegiatan anak-anak di waktu luang, kondisi tempat bermain outdoor di Kampung Kwitang dan<br>harapan anak-anak untuk tempat bermain outdoornya. Hasil penelitian berupa konsep desain ruang bermain<br>outdoor yang ramah anak, sebagai kontribusi untuk menerapkan program Kota Layak Anak berkelanjutan.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/521Sistem Pengelolaan Sampah yang Efisien dan ramah lingkungan 2024-02-05T05:28:44+07:00Imanindrac@gmail.comAtie Tri Juniatiindrac@gmail.comAristy Ningtyasindrac@gmail.comFachriza Putri K.indrac@gmail.comM. Reflyindrac@gmail.comM. Hiknatullahindrac@gmail.com<p>Manajemen limbah padat adalah persoalan global yang berdampak pada semua individu di seluruh<br>dunia. Penanganan limbah yang tidak tepat akan mencemari samudra, menyumbat saluran air sehingga<br>menyebabkan banjir, menularkan penyakit, meningkatkan masalah pernapasan melalui pembakaran,<br>merugikan hewan yang tidak sengaja mengonsumsi sampah, serta mempengaruhi perkembangan ekonomi,<br>misalnya dalam sektor pariwisata. Makalah ini meninjau literatur tentang sistim pengelolaan sampah yang<br>dijelaskan secara deskriptif, dan menyimpulkan tentang pengelolaan sampah terkini yang mungkin dapat<br>dilaksanakan di Indonesia.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/520Pengembangan Sumber Daya Air untuk Pariwisata2024-02-05T05:23:15+07:00Shyreeva Djamal Putra Indrawanindrac@gmail.comAtie Tri Juniatiindrac@gmail.comNadhira Nur Komariahindrac@gmail.comNajwa Ardhea Fahrudinindrac@gmail.comBuce Samuel Talakuaindrac@gmail.comFaiz Fadhilah Wahabindrac@gmail.com<p>Dalam era globalisasi ini, pariwisata menjadi salah satu sektor yang sangat penting dalam<br>perekonomian suatu negara. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi sumber daya air yang sangat<br>besar dan beragam. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata yang berbasis pada sumber daya air menjadi<br>salah satu alternatif untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Makalah membahas tentang <br>pengembangan sumber daya air (PSDA) untuk pariwisata di Indonesia dengan melakukan studi literatur. Dari<br>studi literature diperoleh informasi bahwa PSDA untuk pariwisata yang ada di Indonesia antara lain adalah<br>wisata air terjun, wisata air panas, wisata bahari, dan wisata danau. Pengembangan pariwisata berbasis sumber<br>daya air di Indonesia masih belum optimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti minimnya perhatian<br>pemerintah, kurangnya infrastruktur, kurangnya promosi, dan minimnya partisipasi masyarakat. Beberapa<br>lokasi wisata tersebut adalah pariwisata di Labuan Bajo, Pantai Biru, Sungai Ayung, Air Terjun Desa<br>Sambangan, Air Terjun Wera Saluopa, Air Terjun Bondula, Air Terjun Bantimurung’Na Gallang, Air Panas<br>Semurup Kerinci, Air Panas Di Dusun Juruh. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi<br>kendala-kendala tersebut agar pengembangan pariwisata berbasis sumber daya air yang ada di Indonesia dapat<br>berjalan dengan baik.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/519Pengembangan Sumber Daya Air untuk Energi Listrik2024-02-05T05:13:28+07:00Sefira Husni Maulaniindrac@gmail.comAtie Tri Juniatiindrac@gmail.comJoice Pebriyani Ndruruindrac@gmail.com<p>Energi merupakan konsep yang sangat abstrak, tidak dapat diamati, tidak memiliki massa, dan<br>tidak bisa diukur langsung, tapi perubahannya dapat dirasakan. Ketersediaan energi listrik sudah merupakan<br>keharusan bagi keberlanjutan pembangunan setiap negara. Pemanfaatan potensi energi air di Indonesia<br>berdasarkan data Departemen ESDM Indonesia masih kurang lebih 6 % dari potensi yang ada. Makalah ini<br>ditulis menggunakan metode kualitatif naratif dengan kajian teoritis, referensi serta studi literatur tentang<br>PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dan PSH (Pumped Storage Hydroelectricity). Dari kajian literatur<br>disimpulkan bahwa PLTA dan PSH memiliki potensi besar untuk masyarakat Indonesia. PLTA dan PSH<br>memiliki peran penting dalam penyediaan energi listrik yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi<br>perekonomian dan lingkungan di Indonesia. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, upaya<br>pengembangan PLTA dan PSH diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi<br>masyarakat Indonesia.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/518Pengembangan Sumber Daya Air Untuk Transportasi Sungai 2024-02-05T05:05:27+07:00Daniel Ranualam Purnamaindrac@gmail.comAtie Tri Juniatiindrac@gmail.comDimas Setyoindrac@gmail.comAnggun Aengelinaindrac@gmail.comRizky Saputraindrac@gmail.comRizky Abri Saputroindrac@gmail.comAnindita Agustria Siswantoindrac@gmail.com<p>Saat ini, transportasi sungai di Indonesia cenderung dikesampingkan dan menghadapi berbagai<br>kendala seperti terjadi menurunnya produksi aktivitas angkutan sungai, transportasi sungai, dan juga wisata<br>sungai. Selain itu banyak alur pelayaran yang sulit untuk dapat dilayari setiap saat karena minimnya<br>perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Dengan berbagai keunggulannya, aktivitas transportasi melalui<br>sungai idealnya unggul dari aspek isu transportasi berkelanjutan. Sayangnya, penelitian tentang hal ini masih<br>terbatas. Makalah ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menguraikan situasi dan kondisi<br>transportasi sungai di Indonesia. Hasil pembahasan makalah ini diharapkan akan dapat memperkaya wacana<br>tentang pengembangan sumber daya air untuk transportasi sungai dan penerapan transportasi berkelanjutan<br>khususnya di berbagai wilayah di Indonesia.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/517Pengembangan Sumber Daya Air Untuk Olahraga2024-02-05T04:59:54+07:00Azka Muhaeminindrac@gmail.comAtie Tri Juniatiindrac@gmail.comLusianaindrac@gmail.comAlif Rafli Lazuardiindrac@gmail.comAdisha Galuh Wirawanindrac@gmail.comKeyla Aptaning Batariindrac@gmail.comAlbert Jonathanindrac@gmail.com<p>Pengembangan sumber daya air untuk olahraga bukan hanya tentang menciptakan fasilitas fisik,<br>tetapi juga tentang mempromosikan budaya olahraga air yang aman, berkelanjutan, dan inklusif. Ini dapat<br>memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, serta mempromosikan kebersamaan dan gaya hidup<br>aktif di dalam masyarakat. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengembang sumber daya air<br>peruntukan olahraga, olahraga air ini menjadi daya tarik wisata sehingga termasuk dalam pengembangan<br>sport tourism. Apabila olahraga air ini bisa dikembangkan dan dikelola secara profesional maka bergeraklah<br>berbagai roda kegiatan ekonomi di sekitarnya, apa lagi kalau dijadikan tempat objek wisata. Pengembangan<br>objek dan daya tarik wisata dipercaya berdampak besar terhadap perekonomian. Olahraga air yang bisa<br>diselenggarakan di danau, di laut, dan di sungai sangat bervariasi, diantaranya adalah olahraga jet ski,<br>renang, arung jeram, kano, snorkeling, dan lain-lain. Water Sports Event merupakan model promosi dan<br>pengembangan destinasi pariwisata melalui penyelenggaraan kegiatan olahraga air, Water Sports Event<br>(WSE) memiliki efek positif sebagai komoditas ekonomi sekaligus menjadi media-promosi ekonomi, wisata<br>atau budaya masyarakat lokal dan masyarakat dunia.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/516Pengembangan Sumber Daya Air untuk Industri 2024-02-05T04:53:23+07:00Timotiusindrac@gmail.comAtie Tri Juniatiindrac@gmail.comMuhammad Faizalindrac@gmail.comManasye Shondana Manggalaindrac@gmail.com<p>Dalam pengembangan suatu kawasan industri, kebutuhan air bersih akan meningkat sesuai dengan<br>jenis dan kapasitas produksi industri yang dibangun. Maka besar kemungkinan akan terjadi eksploitasi sumber<br>air tanah sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam kawasan tersebut, karena telah tersedia<br>teknologi yang memadai dengan biaya murah dan operasi yang sederhana. Pemanfaatan air tanah yang tak<br>terkendali dapat menyebabkan menurunnya permukaan air tanah, serta terganggunya berbagai kondisi<br>kehidupan, selain itu juga dapat menyebabkan terjadinya penurunan muka tanah. Untuk itu dalam<br>pembangunan suatu kawasan industri perlu diperhatikan ketersediaan sumber air bersih, dan keseimbangan<br>(balance) antara debit aliran (kapasitas) tersedia dengan kebutuhannya. Maka disarankan agar bahan baku<br>untuk air bersih tetap diprioritaskan dari air permukaan (sungai, danau, waduk, dan bendungan), dan dari awal<br>pemerintah sudah harus membatasi eksploitasi air tanah secara terkendali guna menghindari ekses yang akan<br>terjadi pada masa datang.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/515Kata Evaluasi Kenyamanan Thermal Pada Imah Sunda Jolopong, Cisolok Kabupaten Sukabumi 2024-02-05T04:48:46+07:00Adryanto Ibnu Wibisonoindrac@gmail.comDiptya Anggitaindrac@gmail.com<p>Tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia yang diwariskan secara<br>turun-temurun oleh suatu kelompok budaya masyarakat. Penghuni dari rumah tradisional sejak nenek<br>moyang mereka bermukim telah melakukan adaptasi terhadap lingkungan . Bentuk dari adaptasi tersebut<br>diantaranya adalah adaptasi terhadap rancang bangun, orientasi bangunan serta penggunaan bahan bangunan<br>lokal yang dapat merespon kondisi lingkungan setempat utamanya terhadap kondisi iklim setempat.Metode<br>penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan melakukan identifikasi aspek-aspek<br>yang berpengaruh terhadap kenyamanan thermal yaitu dengan pengambilan data fisik thermal pada lokasi<br>objek penelitian. Objek penelitian yeng berupa bangunan tradisional Rumah Sunda Jolopong ini berlokasi di<br>daerah beriklim tropis, maka pendekatan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengacu pada<br>analisisi arsitektur tropis lembab. Atas dasar pengukuran dengan metode kuantitatif merepresentasikan<br>tingkat kenyamanan thermal di wilayah sekitarnya ,hasil evaluasi terhadap kondisi thermal pada objek<br>observasi , seperti yang diuraikan diatas adalah rentang nyaman optimal sampai pada rentang hangat<br>nyaman, artinya posisi ruang dan waktu pengukuran dapat memengaruhi ketercapaian kenyamanan pada<br>suatu ruang, yang temperaturnya berfluktuasi secara periodik. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk<br>mengevaluasi tingkat kenyamanan dari kondisi thermal yang dirasakan penghuni rumah dengan objek<br>penelitian adalah bangunan “Imah Sunda Jolopong” berlokasi di Kasepuhan Cipta Mulya , Desa Sinar<br>Resmi , Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/514Peningkatan Tata Ruang Dan Kualitas Pemukiman Kumuh2024-02-05T04:42:23+07:00Rofik Shohibul Wafaindrac@gmail.comBagas Armandiaindrac@gmail.comLaras Tinataindrac@gmail.comHaikal Fahmi Herdyanaindrac@gmail.com<p>Permasalahan permukiman kumuh menjadi salah satu isu utama pembangunan perkotaan yang cukup<br>menjadi polemik, karena upaya penanganan yang sebenarnya dari waktu ke waktu sudah dilakukan berbanding<br>lurus dengan terus berkembangnya kawasan kumuh dan munculnya kawasan-kawasan kumuh baru. Secara<br>khusus dampak permukiman kumuh juga akan menimbulkan paradigma buruk terhadap penyelenggaraan<br>pemerintah, dengan memberikan dampak citra negatif akan ketidakberdayaan dan ketidakmampuan pemerintah<br>dalam pengaturan pelayanan kehidupan hidup dan penghidupan warganya. Dilain sisi dibidang tatanan sosial<br>budaya kemasyarakatan, komunitas yang bermukim di lingkungan permukiman kumuh secara ekonomi pada<br>umumnya termasuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah, yang seringkali menjadi alasan penyebab<br>terjadinya degradasi kedisiplinan dan ketidaktertiban dalam berbagai tatanan sosial masyarakat. Pencegahan dan<br>peningkatan kualitas permukiman kumuh telah diamanatkan UU No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan<br>Kawasan Permukiman. Dengan berpatokan pada undang-undang, penanganan permukiman kumuh diawali<br>dengan identifikasi lokasi permukiman kumuh dan penetapan lokasi permukiman kumuh tersebut melalui SK<br>Walikota/Bupati. Melalui identifikasi tersebut, penanganan dilakukan sesuai Undang-undang no 1 tahun 2011<br>tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman khususnya di pasal VII dan VIII yang menjelaskan berbagai hal<br>tentang pemeliharaan dan perbaikan kawasan permukiman, serta pencegahan dan peningkatan kualitas<br>perumahan dan permukiman kumuh dengan tiga pola penanganan yaitu pemugaran, peremajaan dan pemukiman<br>kembali. Tahapan penanganan kawasan kumuh berdasarkan UU No.1/2011 mengamanatkan agar Pemerintah<br>Kota/Kabupaten menyusun Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman<br>(RP3KP), serta menyusun Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan<br>(RP2KPKP), sebagai instrumen utama dalam upaya penanganan permasalahan permukiman kumuh di kawasan<br>perkotaan. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup telah melaksanakan<br>penyusunan RP2KPKP Kabupaten Ciamis dengan lokasi di Pusat Kegiatan Lokal (PKL) sebagaimana terdapat<br>di dalam Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ciamis yaitu di Kecamatan Ciamis, Cikoneng,<br>Sindangkasih, Panjalu, Rancah, Kawali, Banjarsari, Cijeungjing, Pamarican dan Baregbeg. Berdasarkan hasil<br>kajian tersebut teridentifikasi kawasan kumuh baru di 10 Kecamatan tersebut dari hasil pengumpulan data dari<br>SIG sehingga dalam pelaksanaan penanganannya dibutuhkan perencanaan teknis dari masing-masing kawasan<br>kumuh tersebut berdasarkan indikator kekumuhannya.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/513Analisa Kebutuhan Revitalisasi Pasar Induk yang Berkelanjutan Studi Kasus : Pasar Induk Gadarata Singasana Kabupaten Tabanan2024-02-05T04:35:47+07:00Herawati Zetha Rahmanindrac@gmail.comRandika Dwirahmanindrac@gmail.comMerry Mardiantiindrac@gmail.com<p>Pasar memiliki peran penting bagi kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat sekitar. Kondisi pasar<br>yang kurang memadai akan mengganggu kenyamanan pedagang maupun pengunjung saat bertransaksi.<br>Kondisi terkini Pasar Induk Gadarata Singasana yang sudah tidak mampu menampung lebih banyak pedagang<br>dan kurangnya fasilitas sehingga diperlukan revitalisasi yang direncanakan dalam memberikan kenyamanan<br>bagi pedagang dan pengunjung pasar. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Tabanan akan menggunakan<br>skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk mempercepat Revitalisasi sehingga<br>pedagang dan pengunjung dapat menjalankan aktivitas perekonomian. Salah satu tahapan awal yang perlu<br>dilakukan dalam kegiatan KPBU adalah melakukan analisa kebutuhan mengapa pasar ini perlu dilakukan<br>revitalisasi. Penelitian ini menggunakan metode survey kuesioner kepada pedagang pasar dan masyarakat<br>sekitar. Dari hasil analisis yang dilakukan Dari hasil survey didapatkan persentase urgensi pengembangan<br>Pasar Induk Gadarata Singasana mencapai 85,44%. Dan terdapat 3 alasan utama yang mendorong perlu adanya<br>pengembangan Pasar Induk Gadarata Singasana , yaitu (1). perlu adanya revitalisasi pada sarana dan prasarana<br>pasar; (2) letak Pasar Induk Gadarata Singasana berada di lokasi strategis; (3) pengelolaan Pasar Induk<br>Gadarata Singasana masih belum optimal dan perlu perbaikan. Hasil survei juga menunjukkan bahwa pusat<br>kuliner atau food court UMKM memperoleh hasil survei tertinggi dalam hal dapat diintegrasikan ke Pasar<br>Induk Gadarata Singasana</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/512Pengaruh Tanaman Kayu Apu Pada Parameter Kualitas Air Dalam Proses Pengolahan Air Sungai.2024-02-05T04:31:33+07:00Ratna Septi Hendrasariindrac@gmail.comNabila Azhar Dwipurnamaindrac@gmail.com<p>Sungai merupakan salah satu sumber air yang memiliki berbagai fungsi. Sungai Manunggal<br>merupakan salah satu Sungai yang terletak di Kota Yogyakarta. Peningkatan produktivitas masyarakat<br>menyebabkan limbah cair yang dihasilkan meningkat. Pembuangan limbah cair domestik langsung ke sungai<br>menyebabkan terjadinya pencemaran. Untuk mendukung fungsi sungai, maka dilakukan pengolahan air.<br>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi setiap tahap pada proses pengolahan air dan mengetahui<br>pengaruh tanaman kayu apu pada pengolahan air sungai. Pengolahan air sungai meliputi pengendapan, filtrasi,<br>fitoremediasi dengan menggunakan tanaman kayu apu dan klorinasi. Pada setiap proses pengolahan air,<br>dilakukan pengambilan sampel air. Sampel air diuji di BBTKPLP Yogyakarta. Parameter kualitas air yang diuji<br>adalah pH, BOD, COD, Amonia, TSS dan Coliform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi terbesar<br>pada proses pengendapan dan filtrasi terjadi pada penurunan kadar BOD yaitu sebesar 30,64 % dan 47,24 %.<br>Sedangkan pada proses fitoremediasi dan Klorinasi efisiensi terbesar terjadi pada proses penurunan Total<br>Coliform yaitu sebesar 97,81 % dan 100 %. Tanaman kayu apu pada proses fitoremediasi, mampu<br>meningkatkan mutu kualitas air pada parameter pH, BOD, COD, Amonia dan Total Coliform dengan tingkat<br>efisiensi mulai 4,05 % sampai dengan 97,81 %. Sedangkan pada parameter TSS, terjadi penurunan kualitas air<br>dengan prosentase penurunan sebesar 525 %.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/531Redaksi dan daftar isi2024-02-05T07:40:48+07:00userindrac@gmail.com<p>-</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/510Sistem Informasi Jasa Titip Pembelian Tiket Konser Berbasis Online pada “Naren Tiket” 2024-02-05T04:18:55+07:00Kresna Wira Widjanarkoindrac@gmail.comDesti Fitriatiindrac@gmail.com<p>Penyedia layanan jasa titip pembelian tiket konser sering kali menemui beberapa permasalahan,<br>mulai dari pelanggan sering kali mengganti informasi miliknya sehingga dibutuhkan pengecekan ekstra,<br>penginputan data masih manual, pengurangan tingkat pembelian karena proses pemesanan tiket masih harus<br>dilakukan dengan memesan via nomer telepon melalui aplikasi WhatsApp, selain itu juga pada penelitian lain<br>belum ada proses refund dan bagaimana cara pelanggan melihat tiket yang mana yang sudah diminati<br>sebelumnya untuk dipesan. Oleh karena permasalahan itu, dibuatlah Sistem Informasi Jasa Titip Pembelian<br>Tiket Konser Berbasis Online untuk mengatasi beberapa masalah yang dihadapi. Skripsi ini akan membahas<br>tentang pembuatan Sistem Informasi yang tepat dan mudah digunakan. Berdasarkan temuan dari wawancara,<br>dilakukan studi literatur untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik terbaik dalam<br>pengembangan Sistem Informasi jasa titip pembelian tiket konser berbasis online. Metode yang digunakan<br>pada pembuatan Sistem menggunakan Software Development Life Cycle (SDLC) Waterfall dan nantinya<br>akan dilakukan pengujian dengan metode Black Box Testing. Sistem Informasi yang dikembangkan akan<br>memungkinkan pemilik/pegawai untuk dengan mudah melakukan input data pemesanan tiket, melakukan<br>pengecekan data secara cepat, meningkatkan proses pembelian jasa titip, memberikan fasilitas refund yang<br>mudah kepada pelanggan, dan memudahkan pelanggan dalam mencari tiket yang sudah diminatinya.<br>Diharapkan sistem ini dapat meningkatkan daya guna dan kualitas layanan pada "Naren Tiket", serta<br>memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/509Sistem Informasi Pengelolaan Penjualan Kue Berbasis Online (Studi Kasus: Ara Cake) 2024-02-05T04:15:15+07:00Krisna Aditya Herlambangindrac@gmail.comDesti Fitriatiindrac@gmail.com<p>Pihak Ara Cake merasa sulit mencari riwayat pemesanan karena pencatatan yang masih<br>menggunakan kertas sehingga ketika menjadi banyak akan tertumpuk dan sulit untuk dicari. Penggunaan<br>kertas sebagai media pencatatan juga memungkinkan terjadinya ketidakkonsistenan data serta meningkatkan<br>terjadninya kesalahan. Sejak tahun 2020 saat pandemi COVID-19 melanda dunia, Ara Cake menjadi salah<br>satu bisnis yang terkena dampaknya yang membuat omset dari bisnis tersebut turun. Oleh karena itu,<br>diperlukan adanya Sistem Informasi untuk mengatasi hal-hal tersebut. Metode pengumpulan data dalam<br>penelitian ini menggunakan wawancara dan studi literatur. Untuk model perancangan sistem menggunakan<br>Software Development Life Cycle jenis Waterfall. Sistem Informasi Pengelolaan Penjualan Kue berbasis<br>Online membuktikan bahwa sistem mampu membantu mengatasi permasalahan yang dirasakan pihak Ara<br>Cake.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/508SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PENJUALAN DAN SERVICE MOTOR PADA PD. LIMA MOTOR CILAMAYA2024-02-05T04:08:01+07:00Ayu Laura Limbongindrac@gmail.comIoniaVeritawatiindrac@gmail.comAdi Wahyu Pribadiindrac@gmail.com<p>PD. Lima Motor Cilamaya adalah Dealer Resmi Motor Honda Melayani Penjualan dan Melayani<br>service menggunakan cash dan kredit dan satu-satunya dealer resmi honda di cilamaya. Saat proses melayani<br>pihak dealer melakukan olahan data sebagaimana pengelolalan data masih dilakukan secara manual sehingga<br>proses pengerjaan memakan waktu yang lama serta data masih disimpan secara tidak rapih hal tersebut<br>dapat menimbulkan kesalahan seperti penumpukan data atau kehilangan data. Oleh karena itu, untuk<br>menyelesaikan masalah perlu adanya sistem. Dalam perancangan sistem informasi menggunakan metode<br>waterfall, diharapkan dengan adanya sistem dapat membantu dalam pengelolaan data dengan baik sehingga<br>dalam proses pencarian, pencatatan, pengolahan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/507Sistem Informasi Pengelolaan Perjalanan Dinas Karyawan Berbasis Web Pada PT. Eksploitasi Energi Indonesia2024-02-05T04:02:38+07:00Mochammad Luthfie Dziki Muthaqienindrac@gmail.comDesti Fitriatiindrac@gmail.com<p>PT Exploitasi Energi Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan<br>perdagangan batubara, pembangunan pembangkit tenaga listrik, mengelola dan mengusahakan Pembangkit<br>Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pada saat ini jika karyawan ingin melakukan tugas di luar kota, sistem yang<br>digunakan masih manual melalui email dan chat yang besarnya kemungkinan human erorr pada peningkatan<br>permintaan perjalanan dinas karyawan, pembuatan laporan yang masih manual secara terpisah antara catatan<br>perjalanan dan vendor yang membuat banyaknya file yang diperlukan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan<br>untuk bisa terotomatisasi melalui sistem yang memudahkan admin ticketing dalam melakukan pekerjaannya.<br>Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah model Waterfall Iterative, database MySQL,<br>framework Codeigniter 4, dan menggunakan evaluasi blackbox. Sistem informasi yang dihasilkan memiliki<br>fitur penginputan permintaan perjalanan dinas karyawan, monitoring progres perjalanan, laporan pencatatan<br>yang dapat diunduh. Berdasarkan hasil uji kepuasan pengguna adalah hasilnya 61% sangat setuju dan 31%<br>setuju dari 30 responden, bahwa sistem ini memudahkan pekerjaan.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/506Sistem Informasi Pengelolaan Uji Kompetensi Berbasis Web Pada LSP HCMI 2024-02-05T03:58:17+07:00Mohammad Adji Febriansyahindrac@gmail.comDesti Fitriatiindrac@gmail.com<p>Lembaga Sertifikasi Profesi Human Capital Management Indonesia yang kemudian disebut LSP<br>HCMI adalah LSP jenis P3 yang melayani uji kompetensi di bidang sumber daya manusia. LSP HCMI<br>membuka pendaftaran bagi seluruh karyawan BUMN, BUMD, dan juga karyawan swasta, atau siapa saja<br>yang membutuhkan sertifikasi bidang sumber daya manusia, Namun, proses pendaftaran pada LSP HCMI<br>yang sedang berjalan saat ini belum dilakukan melalui sebuah Sistem Informasi dan seringkali mengalami<br>kendala, seperti proses pendaftaran yang rumit karena harus memakai 4 platform yang berbeda. Maka dari<br>itu untuk menyelesaikan masalah tersebut penelitian ini membuat sebuah sistem informasi berbasis web<br>dalam pembuatannya menggunakan metode Software Development Life Cycle (SDLC) dengan model<br>Incremental. Dan pengujian sistem menggunakan Black Box. Pembuatan sistem ini bertujuan untuk<br>mempermudah proses pendaftaran uji kompetensi tanpa harus menggunakan banyak platform, meminimalisir<br>kesalahan terkait kelengkapan dan kelayakan dokumen calon asesi, mempermudah admin agar tidak harus<br>mengunduh dan memindahkan semua dokumen asesi ke dalam google drive satu persatu, dan mempermudah<br>asesor agar dapat langsung melihat semua dokumen milik calon asesi.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/505Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Bimbingan Konseling di SMA Future Gate Putri (Boarding) 2024-02-05T03:53:02+07:00Vathiya Rezky Aliefasyahindrac@gmail.comIonia Veritawatiindrac@gmail.comFebri Maspiyantiindrac@gmail.com<p>SMA Future Gate Putri merupakan salah satu instansi pendidikan formal berupa sekolah menengah<br>atas di kecamatan Jatiasih, kota Bekasi yang menyediakan 2 program pilihan yaitu boarding school (asrama)<br>dan full day school. Alur proses bisnis di SMA Future Gate Putri (boarding) secara umum masih<br>menggunakan proses konvensional, termasuk alur pelaksanaan kegiatan bimbingan konselingnya.<br>Pengarsipan lembar konseling, daftar pelanggaran, dan daftar prestasi siswi disimpan secara acak dalam<br>buku atau laptop pribadi guru sehingga terjadi masalah dalam pencarian dan analisis data untuk pemanfaatan<br>lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi yang dapat memfasilitasi<br>pengguna (staf unit bimbingan konseling) dalam pencarian data, penyimpanan lembar konseling, dan<br>pengolahan data ke dalam bentuk yang memudahkan keterbacaan. Metode yang digunakan dalam<br>perancangan sistem adalah metode Waterfall, sementara implementasi sistem menggunakan Laravel serta<br>MySQL. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sistem informasi manajemen bimbingan konseling<br>dengan fitur kelola konseling, pelanggaran, prestasi, dan akumulasi dari setiap kategori dalam bentuk grafik.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/504Implementasi Deep Learning Prediksi Banjir Rob Menggunakan Metode Long-Short Term Memory (LSTM) di DKI Jakarta 2024-02-05T03:44:04+07:00Yusuf Niko Fitrantoindrac@gmail.comMutiahindrac@gmail.com<p>Bencana merupakan peristiwa yang terjadi akibat alam maupun manusia dengan potensi merugikan<br>kehidupan manusia. Salah satu bencana yang umum terjadi di Indonesia yaitu banjir. Banjir rob merupakan<br>fenomena yang umum terjadi di kota pada pesisir pantai seperti di Jakarta. Banjir rob dapat diprediksi<br>melalui beragam macam parameter program dan pengolahan data. Bencana banjir rob dapat diprediksi<br>dengan kecerdasan buatan dengan program Deep Learning. Tujuan dari penelitian ini memprediksi bencana<br>banjir rob berdasarkan data absolute dynamic topography dan data curah hujan dari tahun 2018 – 2022.<br>Prediksi data banjir rob bersifat data time series relevan dianalisis menggunakan Metode Long-Short Term<br>Memory (LSTM). LSTM merupakan salah satu metode Deep Learning dengan mempelajari pola<br>ketergantungan prediksi dan tingkat akurasi program dalam memprediksi data. Hasil dari penelitian ini<br>menunjukkan data tinggi muka air laut (absolute dynamic topography) dan curah hujan berpengaruh dalam<br>prediksi banjir rob di DKI Jakarta. Hasil program menunjukkan tingkat akurasi data training dari absolute<br>dynamic topography sebesar 99% dan data test sebesar 92%. Pada data curah hujan, didapatkan tingkat<br>akurasi data training sebesar 99% dan data test sebesar 99%. Hasil tingkat akurasi program menunjukkan<br>bahwa algoritma LSTM mampu untuk memprediksi data-data yang berpengaruh terhadap banjir rob di DKI<br>Jakarta.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/483Analisa Perbandingan Biaya, Waktu, dan Karakteristik Struktur Bangunan Konstruksi Baja menggunakan Sistem PreEngineering Building (PEB) dan Sistem Conventional Steel Building (CSB)2024-02-01T06:19:22+07:00Azaria Andreasazarias@gmail.comLukman Hakimuser@gmail.comResti Nur Ariniuser@gmail.comAkhmad Dofirindrac@gmail.com<p>Kontruksi baja sistem PEB mulai diterapkan pada banyak bangunan kontruksi baja untuk<br>menggantikan sitem CSB. Desain PEB akan menghasilkan banyak keuntungan karena elemen struktur baja<br>dirancang sesuai diagram momen lentur sehingga mengurangi kebutuhan volume material. Dalam Proyek<br>Rusun Stasiun Tanjung Barat digunakan struktur baja PEB pada bangunan stasiun untuk menggantikan<br>desain awal yang menggunakan CSB. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan waktu penyelesaian konstruksi<br>yang lebih cepat tanpa mengorbankan kekuatan struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk<br>menghitung perbedaan waktu, biaya, dan struktur antara struktur baja sistem PEB dan CSB. Proses penelitian<br>dimulai dari pengumpulan data, analisis volume, biaya, dan waktu pekerjaan (termasuk analisis waktu<br>erection menggunakan simulasi monte carlo). Perbandingan analisa struktur dilakukan dengan menggunakan<br>software ETABS untuk sistem CSB, dibandingkan dengan design calculation sistem PEB. Hasil analisis<br>sistem PEB, biaya material Rp. 5.545.713.089, dan biaya erection Rp. 1.357.853.182, waktu pekerjaan 288<br>hari. Sementara sistem CSB, biaya material Rp. 11.336.579.479, dan biaya erection Rp. 2.023.362.574,<br>waktu pekerjaan 215 hari. Untuk kuat penampang struktur baja PEB dan CSB masih dikategorikan aman<br>terhadap beban yang disimulasikan. Hasil analisis struktur sistem PEB dapat mengoptimalkan desain sampai<br>kebatas maksimal izin yang disyaratkan aturan SNI, sehingga bisa memperkecil dimensi profil baja.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/484Sarana Dan Prasarana Transportasi Perkotaan Berkelanjutan Penerapan Konsep Transit Oriented Development (TOD) Pada Penataan Kota 2024-02-01T06:27:41+07:00Mukhamad Khafiffauzunindrac@gmail.com Adnan Hari Nurdhiindrac@gmail.comRahadian Putra Prasetya Sindrac@gmail.com<p>Transportasi perkotaan yang berkelanjutan menjadi perhatian utama dalam menghadapi<br>pertumbuhan pesat populasi perkotaan dan mobilitas yang meningkat. Artikel ini memfokuskan pada<br>penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD) sebagai strategi untuk mencapai penataan<br>transportasi perkotaan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali hasil penerapan konsep<br>TOD dalam konteks perkotaan, khususnya menyoroti peningkatan aksesibilitas transportasi publik,<br>pengurangan kemacetan lalu lintas, perbaikan lingkungan, peningkatan kualitas hidup, serta dampak sosial<br>dan ekonomi. Pendekatan penelitian melibatkan analisis data sekunder dari sumber-sumber terpercaya,<br>termasuk BPS, Departemen, dan dinas terkait, untuk mencakup informasi transportasi perkotaan selama lima<br>tahun terakhir. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif untuk mengidentifikasi dampak<br>signifikan dari penerapan TOD. Informasi yang dihimpun melibatkan hasil penataan transportasi perkotaan<br>yang berkelanjutan dengan fokus pada indikator-indikator yang telah dijelaskan. Implementasi TOD terbukti<br>memberikan hasil positif, termasuk peningkatan aksesibilitas transportasi publik, pengurangan kemacetan<br>lalu lintas, perbaikan lingkungan, peningkatan kualitas hidup, dan dampak sosial dan ekonomi yang<br>menguntungkan. Meskipun terdapat manfaat yang jelas dari penerapan TOD, tantangan seperti koordinasi<br>antar pemangku kepentingan, masalah pembiayaan, dan resistensi terhadap perubahan juga diidentifikasi.<br>Dalam konteks ini, penerapan TOD dianggap sebagai langkah penting menuju perkotaan yang lebih<br>berkelanjutan, dan artikel ini memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan kebijakan dan<br>praktik terbaik dalam merancang kota-kota masa depan.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/486Upaya Adaptif Masyarakat Daerah Sempadan Sungan untuk Mitigasi Bahaya Banjir (Studi Kasus: Sungai Ciliwung Tengah) 2024-02-01T07:37:11+07:00Gita Ayuindrac@gmail.comDwi Ariyaniindrac@gmail.com<p>Kabupaten Bogor merupakan kabupaten yang termasuk dalam benang merah untuk bencana banjir.<br>Beberapa Kecamatan di Kabupaten Bogor rawan terjadi banjir setiap tahun. Pembangunan infrastruktur area<br>sempadan sungai Ciliwung yang merupakan kawasan lindung dan reservasi di dalam Kota Bogor menjadi<br>pemicu bencana banjir dan longsor. Berdasarkan permasalahan di atas penelitian ini dilakukan untuk<br>mengetahui adaptasi masyarakat daerah sempadan sungai untuk mitigasi bahaya banjir. Jenis penelitian ini<br>menggunakan metode campuran yaitu kualitatif dan kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan data<br>menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu<br>Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan titik-titik lokasi bencana banjir berada di Kecamatan<br>Bojong Gede (6°28'40.81"S, 106°48'55.64"E), Kecamatan Cibinong (6°27'54.36"S, 106°49'4.88"E), dan<br>Kecamatan Cilodong (6°25'51.10"S, 106°49'0.73"E). Upaya adaptif yang dilakukan yaitu mendirikan<br>bangunan tempat tinggal lebih dari satu lantai, menggunakan stuktur bangunan material yang tahan terhadap<br>banjir atau tanggul, saluran pembuangan air, dan membuat penghalang khusus penghambat banjir sedangkan<br>upaya mitigasi yang dilakukan yaitu melakukan pemantauan, pembersihan lingkungan, dan pembangunan<br>kembali sarana dan prasarana pada pasca bencana banjir. Penanganan yang dilakukan oleh pihak berwenang<br>dalam mengatasi bencana banjir yaitu membangun kembali tanggul yang rusak akibat terjadinya limpasan<br>tersebut. Pihak berwenang memberi bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak fisik/ non fisik,<br>melakukan penyuluhan untuk masyarakat agar tidak membangun bangunan dekat dengan daerah sempadan<br>sungai karena beresiko sangat tinggi terkena banjir, melakukan penerapan berlanjut terkait peraturan yang<br>terkait dengan daerah sempadan sungai</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/485Prinsip Perancangan Ofimall Di Kawasan Central Business District Pantai Indah Kapuk 2 2024-02-01T07:28:21+07:00Trinanda Salsabilaindrac@gmail.comRamadhani Isna Putriindrac@gmail.com<p>Pantai Indah Kapuk merupakan proyek reklamasi yang diinisiasi oleh Ciputra. Dipasarkan pada<br>tahun 2003, PIK berkembang dari proyek reklamasi menjadi area elit di utara Jakarta. Suksesnya<br>pengembangan area PIK, membuat Agung Sedayu dan Salim Group, salah satu perusahaan properti terbesar<br>di Indonesia, mengembangkan area PIK 2 Sedayu Indo City. PIK 2 menjadi salah satu kota satelit baru untuk<br>Jakarta yang berada di Kabupaten Tangerang, melengkapi BSD City, Gading Serpong, dan Citra Raya. Pada<br>rencana pengembangan PIK 2, salah satu fasilitas utamanya adalah Kawasan Central Business District<br>(CBD) yang menjadi inti dari perkembangan ekonomi dan bisnis di PIK 2. Untuk merancang kawasan CBD,<br>maka diperlukan perancangan bangunan dengan penggabungan lebih dari dua fungsi atau lebih dikenal<br>dengan mixed-use building. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menghasilkan prinsip perancangan<br>bangunan dengan fungsi campuran berupa ofimall, yakni bangunan dengan fungsi campuran office dan mall.<br>Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif yang<br>menggabungkan hasil analisis studi literatur dan studi preseden untuk menghasilkan prinsip perancangan<br>mixed use building dengan tema ‘Sustainable Luxury’. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,<br>didapatkan empat prinsip utama yang perlu diperhatikan dalam merancang Ofimall dengan tema sustainable<br>luxury, yakni (1) perancangan fasad bangunan, (2) perancangan interior bangunan, (3) material yang<br>digunakan, dan (4) aspek sustainabilitas bangunan.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/487Analisis Stabilitas Timbunan Badan Jalan Rel Kereta Api dan Alternatif Perkuatannya 2024-02-01T07:56:48+07:00Muhammad Husnul Karimindrac@gmail.comRini Trisno Lestariindrac@gmail.comPaksitya Purnama Putraindrac@gmail.com<p>Struktur jalan rel kereta api merupakan konstruksi yang termasuk dalam infrastruktur kereta api,<br>salah satunya adalah timbunan yang digunakan sebagai badan jalan rel kereta. Struktur timbunan harus kuat<br>dalam memikul beban yang diberikan, perkuatan timbunan yang dapat digunakan salah satunya yaitu dengan<br>menggunakan material geotextile. Pembangunan jalan kereta api ini mengacu pada PM. No. 60 Tahun 2012<br>tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api. Analisis yang digunakan dalam memprediksi nilai Safety Factor<br>(SF) dengan menggunakan software yang berbasis metode Limit Equilibrium Methode (LEM). Analisis<br>stabilitas awal timbunan tanpa perkuatan dengan software dimana nilai SF diperoleh nilai 1,08. Hal ini<br>menunjukkan bahwa timbunan belum memenuhi nilai persyaratan safety factor sesuai SNI sebesar 1,5,<br>sehingga memerlukan perkuatan tambahan untuk dapat memikul beban yang diberikan. Hasil dari perhitungan<br>perkuatan tambahan dengan menggunakan material geotextile tipe 25 dengan nilai kuat tarik sebesar 55,79<br>kN/m menghasilkan kebutuhan 9 lapis dengan panjang sebanyak 68,4 m. Desain geotextile yang sudah<br>dihitung kemudian dianalisis kembali dengan meggunakan software dimana dihasilkan nilai FS sebesar 1,59.<br>Berdasarkan hasil analisis tersebut perkuatan tambahan dari timbunan badan jalan rel kereta api yang<br>direncanakan dengan menggunakan geotextile telah aman dan stabil untuk digunakan.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/488Analisis Perbaikan Tanah Dasar pada Konstruksi Runway Pesawat dengan Metode Preloading2024-02-01T08:03:27+07:00Dicky Nurfauzi Ismailindrac@gmail.comRini Trisno Lestariindrac@gmail.comPaksitya Purnama Putraindrac@gmail.com<p>Salah satu aspek terpenting pada pembangunan bandara yaitu infrastruktur landasan pacunya<br>(runway), perencanaan kontruksi runway yang baik dan aman diperlukan analisis terhadap kondisi tanah<br>yang akan menahan semua beban seperti beban pesawat dan beban perkerasan runway sendiri. Penurunan<br>atau konsolidasi tanah adalah masalah geoteknik yang sering terjadi pada tanah lunak. Salah satu metode<br>perbaikan tanah lunak yaitu dengan metode preloading. Penelitian ini menggunakan metode preloading<br>dengan permisalan beban yaitu 3 ton/m2 didapat besar penurunan 0,827 meter, 5 ton/m2 penurunannya 1,288<br>meter, 7 ton/m2 penurunannya 1,63 meter, 9 ton/m2 penurunannya 1,902 meter, 11 ton/m2 penurunannya<br>2,127 meter, kemudian berdasarkan rencana tinggi timbunan 3 meter maka didapat tinggi inisial<br>timbunannya sebesar 4, 401 meter dari hasil ini maka besar perhitungan penurunan yang dihasilkan dari<br>metode preloading dengan perencanaan tinggi timbunan 3 meter yaitu sebesar 1,468 meter dengan waktu<br>penurunannya untuk konsolidasi 90% yaitu selama 6,24 tahun.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/503Analisis Keseimbangan Lintasan di Lini Perakitan Valve Frame PT. Anugrah Bersama Sejahtera dengan Metode Ranked Positional Weight 2024-02-05T03:39:20+07:00Galuh Vikra Azzahraindrac@gmail.comNur Yulianti Hidayahindrac@gmail.comAnggina Sandy Sundariindrac@gmail.com<p>PT. Anugrah Bersama Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang<br>terdiri dari departemen plastic injection, metal stamping, dan assembly. Salah satu produk yang dikerjakan di<br>departemen assembly adalah valve frame. Proses pengerjaan perakitan valve frame mengikuti petunjuk yang<br>tertulis di working instruction. Namun pada kenyataannya, waktu aktual yang terjadi melebihi waktu yang<br>tertera di working instruction sehingga perusahaan tidak dapat mencapai target produksi dan harus menambah<br>jam lembur. Ketidaktercapaian target ini disebabkan oleh bottleneck pada saat proses perakitan karena<br>pembagian beban kerja yang tidak merata di setiap stasiun kerja. Oleh karena itu, diperlukan analisis<br>keseimbangan lini dengan menggunakan metode Ranked Positional Weight. Sebelum melakukan analisis<br>keseimbangan lini valve frame, terlebih dahulu ditentukan waktu baku proses perakitan. Setelah itu, dilakukan<br>analisis keseimbangan lini dengan menghitung takt time dan jumlah stasiun kerja minimal. Hasil analisis<br>menunjukan bahwa untuk perakitan valve frame memiliki efisiensi lini 95,22% dengan rata-rata idle time<br>sebesar 1,72 detik. Kondisi saat ini, lini valve frame memiliki efisiensi lini 78,64% dan rata-rata idle time<br>sebesar 11,43 detik. Dengan menggunakan ranked positional weight untuk menganalisis keseimbangan lini,<br>lini perakitan valve frame dapat mengurangi bottleneck yang berupa waktu menganggur sebesar 84,95%.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/502Analisa Maksimum Force Pada Ring dengan Beban Tekan2024-02-05T03:35:04+07:00Widi Okta Nugrahaindrac@gmail.comAmeen Topaindrac@gmail.com<p>Permasalahan terjadinya crack pada ring dari suatu bearing pada proses produksi menjadikan<br>perhatian lebih karena menyebabkan potensi kegagalan dalam proses pembuatan bearing. Masalah crack<br>disebabkan adanya force besar yang mengenai ring dan melebihi force maksimum material ring. Oleh karena<br>itu, perlu adanya alat untuk mendeteksi force maksimum dari ring. Load cell pada mesin hydraulic press<br>digunakan untuk melihat besarnya force yang mengenai ring dengan beban tekan. Kemudian dilakukan<br>perhitungan numerik menggunakan LS-Dyna. Dari penghitungan maksimum force menggunakan mesin<br>hydraulic press dan perhitungan numerik menggunakan perangkat lunak LS-Dyna didapatkan nilai<br>maksimum force pada ring sampai terjanya crack pada nilai yang sesuai. Pada perhitungan numerik, dapat<br>menunjukkan force maksimum ketika terjadinya crack initiation pada ring atau saat nilai puncak, sedangkan<br>pembacaan force maksimum menggunakan load cell hanya bisa menghitung maksimum force ketika crack<br>sudah terjadi pada ring. Dari simulasi LS-Dyna didapatkan data effective plastic strain dan von misses stress<br>pada ring. Untuk visual foto posisi awal terjadinya crack menunjukkan posisi yang sama, yaitu crack terjadi<br>dari bawah ring yang bersentuhan dengan rigid wall.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/501Analisis Kuat Tekan Dan Mikrostruktur Mortar Menggunakan Pasir Laut, Air Tawar Digabung Dengan SCMs Dan Superplasticizer2024-02-05T03:28:37+07:00Innayyah Nabilla Putri Junindrac@gmail.comPrima Rannaindrac@gmail.comJonbiindrac@gmail.com<p>Dalam pembangunan konstruksi kebutuhan material berupa mortar terus mengalami<br>peningkatan, salah satu komponen utama mortar adalah pasir sungai yang ketersediaanya semakin<br>berkurang. Pasir laut berpotensi sebagai pengganti pasir sungai, namun penggunaan pasir laut pada mortar<br>masih dihindari karena terdapat kandungan NaCl yang menyebabkan terjadinya korosi pada tulangan.<br>Penelitian ini difokuskan untuk menurunkan kandungan NaCl terhadap kuat tekan dan mikrostruktur<br>mortar laut dengan tambahan material, seperti SCMs dan superplasticizer. Pengujian mortar yang<br>dilakukan dalam penelitian, yaitu pengujian kuat tekan dan pengujian mikrostruktur setelah benda uji<br>melalui perawatan dengan curing air tawar. Dalam pengujian kuat tekan yang dilakukan pada spesimen<br>M1, M2, dan M3 mengalami penurunan pada umur 28 hari, sedangkan spesimen M4, M5, dan M6<br>mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya umur. Pada hasil pengujian SEM, mikrostruktur<br>MC1 lebih homogen dibandingan MC2, sedangkan M5 kepadatannya lebih baik dibandingkan dengan<br>MC1. Hasil kadar NaCl yang dilakukan pada pengujian metrohm untuk air tawar 0,00%, pasir laut 0,95%,<br>dan spesimen MC1, MC2, M2 dan M5 mendekati 0,00%. Berdasarkan hasil pengujian pasir laut dapat<br>meningkatkan kuat tekan awal, penambahan SCMs dan SP dapat meningkatkan kuat tekan, membuat<br>mikrotruktur mortar lebih padat dan homogen, serta menurunkan kadar NaCl yang terdapat pada pasir<br>laut. Proporsi campuran mortar yang paling optimal terdapat pada spesimen M5 dengan volume<br>perbandingan, yaitu 1 semen : 1 pasir laut : 1,5 kapur : 0,5625 nano silica : 1,125 silica fume : 0,4<br>superplasticizer.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/500Perancangan Dan Proses Manufaktur Cetakan Material Komposit Serat Bambu Sesuai Dengan ASTM D3039 Dan ASTM D638 2024-02-05T03:18:42+07:00Dwi Wicaksonoindrac@gmail.comDede Lia Zariatinindrac@gmail.comYani Kurniawanindrac@gmail.com<p>Serat yang sering digunakan dalam komposit adalah serat gelas (fiberglass) karena memiliki sifat<br>mekanis yang baik sebagai reinforcement (penguat). Namun limbah fiberglass kurang ramah lingkungan karena<br>sulit terurai. Salah satu alternatifnya adalah serat bambu. Fiberglass diganti serat bambu karena memiliki<br>keunggulan serat lebih ramah lingkungan, mampu terdegradasi secara alami, dan ketersediaannya banyak di<br>alam. Penggunaan dan pemanfaatan serat bambu sebagai reinforcement komposit merupakan teknologi rekayasa<br>material yang banyak dikembangkan, contohnya didunia pendidikan dalam pengujian bahan, salah satunya uji<br>tarik. Standar yang sesuai untuk pengujian tarik adalah ASTM D3039 dan ASTM D638, dimana untuk material <br>komposit yang diperkuat serat harus mengikuti ASTM D3039. Karena pengikat material komposit bambu<br>yang dipilih adalah resin termasuk material plastik, maka perlu ditambahkan pengujian ASTM D638. Jadi<br>diperlukanlah alat untuk mencetak bahan komposit serat bambu menjadi spesimen/sampel uji tarik. Tujuan<br>penelitian ini adalah mendesain dan manufaktur cetakan material komposit serat bambu sesuai ASTM D3039<br>dan ASTM D638. Metode penelitian ini diawali dengan mendesain, proses manufaktur sampai pengujian.<br>Cetakan komposit memiliki 3 bagian utama yaitu alas, cetakan, dan penutup. Dalam proses manufaktur cetakan<br>komposit, material yang dipilih adalah plat besi dengan ketebalan 1,5 mm dan 7 mm serta mesin yang digunakan<br>adalah mesin frais/milling.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/499Analisis Kelayakan Teknis Hauling Truck Kapasitas 40 Ton (Studi Kasus PT. Saptaindra Sejati)2024-02-05T03:10:36+07:00Gita Aprilia Timangindrac@gmail.comYulita Veranda Usmanindrac@gmail.comSaiful Bahriindrac@gmail.com<p>PT. Saptaindra Sejati merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri pertambangan<br>khususnya industri jasa pertambangan batubara di Indonesia. Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan<br>di antaranya pembangunan infrastruktur, penambangan, dan jasa pertambangan. Pekerjaan tersebut meliputi<br>pemarasan lapisan tanah penutup, dan pengangkutan batubara ke lokasi pengapalan pelanggan dengan<br>menggunakan berbagai macam tipe alat berat. PT. Saptaindra berencana meningkatkan produksinya<br>mencapai 4,5 juta ton di tahun 2023, sehingga perlu disediakan penambahan beberapa alat berat, salah<br>satunya yaitu hauling truck berkapasitas 40 ton. Dalam memenuhi rencana tersebut dilakukan penelitian<br>analisis kelayakan berdasarkan aspek teknis dari hauling truck dilakukan, dengan cara menghitung kriteria<br>kelayakan aspek teknis pada kegitatan pengangkutan batubara untuk menemukan alternatif alat berat hauling<br>truck yang terbaik berdasarkan perhitungan Mean Time Between Failure (MTBF) agar dapat dioperasikan<br>pada lokasi penambangan di Kalimantan Tengah. Dari hasil perhitungan MTBF diperoleh bahwa hauling<br>truck Volvo FM440-8x4 memiliki nilai MTBF sebesar 1056,60 jam dan Scania P410-8x4 sebesar 1260 jam.<br>Nilai MTBF kedua merek tersebut di atas target yang telah ditentukan perusahaan yaitu 500 jam. Namun,<br>nilai MTBF dari Scania R580 lebih tinggi dari Volvo FH16 sehingga Hauling truck yang dipilih oleh PT.<br>Saptaindra adalah Scania R580.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/498Konsep Desain Keandalan Gerbong Kereta Api Sebagai Dukungan Untuk Sarana Transportasi Perkotaan Yang Aman dan Berkelanjutan 2024-02-05T03:03:35+07:00Hary Soebagyoindrac@gmail.com Arif Riyadi T. Kindrac@gmail.com<p>Saat ini masyarakat menginginkan adanya kendaraan yang aman, nyaman dan ramah lingkungan,<br>dimana kendaraan ini diharapkan dapat menjadi alat transportasi perkotaan yang berkelanjutan. Salah satu<br>alat transportasi massal yang aman dan nyaman adalah kereta api. Kendaraan berbasis rel ini penting untuk<br>perkotaan karena efektifitasnya yang tinggi dan kapasitasnya besar, serta ekonomis dalam pengoperasiannya. <br>Konsep desain keandalan gerbong kereta api adalah bagian dalam perancangan kereta api sebagai kendaraan<br>angkut massal di perkotaan. Kekuatan dari kereta api tergantung dari struktur kerangka bawah gerbongnya<br>karena struktur ini berfungsi sebagai penopang keseluruhan beban yang diterima kereta api. Sebuah kajian<br>literatur telah dilakukan dan dapat menunjukkan pentingnya pengujian struktur yang meliputi uji struktur<br>terhadap beban vertikal, kompresi, twist, jacking dan pengukuran camber. Hasil kajian berupa konsep desain<br>kekuatan struktur ini dapat menjadi bahan dasar dalam pembuatan standar untuk uji gerbong kereta api<br>sebagai sarana transportasi massal di wilayah perkotaan. Makalah ini mendiskusikan metode dan prosedur<br>pengujian struktur kerangka bawah kereta api berikut konsep standarisasinya yang dapat digunakan sebagai<br>bahan awal untuk pembuatan standar nasional (Standar Nasional Indonesia) guna menjamin keandalan<br>gerbong kereta api. Hal ini sekaligus juga berarti dapat menjadi dukungan penting dan strategis dalam<br>penyediaan sarana transportasi massal di wilayah perkotaan secara berkelanjutan.</p>2024-02-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/497ANALISIS PELAYANAN BUS RAPID TRANSIT TRANS MUSI KORIDOR III: PLAJU – PS MALL DI KOTA PALEMBANG 2024-02-01T09:30:43+07:00Muhammad Yusri Rizkiindrac@gmail.comM. Restu Putra Pratamaindrac@gmail.comAndreas P. Kasehindrac@gmail.comNurul Hidayahindrac@gmail.comRakha F. Windrac@gmail.com<p>Angkutan umum didominasi oleh bus dan angkutan umum yang masih terasa kurang aman dan<br>nyaman bagi penumpang. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan transportasi untuk mendukung pengembangan<br>transportasi yang berkelanjutan, terutama penggunaan transportasi umum massal di perkotaan yang efisien<br>dan berkualitas. Upaya Pemerintah kota Palembang pada tahun 2010 mulai merealisasikan transportasi<br>umum massal Bus Rapid Transit (BRT) yang dikenal Trans Musi yang dikelola oleh PT. Sarana<br>Pembangunan Palembang Jaya (PT. SP2J). Untuk keberlangsungan penggunaan Trans Musi diperlukan<br>peningkatan pelayanan terhadap Trans Musi dapat berguna bagi masyarakat di masa sekarang maupun akan<br>datang sehingga Trans Musi yang beroperasi saat ini agar lebih di prioritaskan dibandingkan angkutan umum<br>lainnya. Oleh karena itu, dilakukan survei tentang pelayanan pada Trans Musi untuk mengetahui apakah<br>pelayanan bus Trans Musi sudah memenuhi standar yang telah ditentukan. penelitian ini teknik pengumpulan<br>data berupa survei lapangan dilakukan dengan cara survei di bus dan di halte, dengan hari pengambilan data<br>diwakilkan hari sabtu dikarenakan jam sibuk Trans Musi. Hasil penelitian diperoleh headway rata-rata,<br>waktu perjalanan rata-rata, waktu isi rata-rata, jumlah penumpang rata-rata, dan load factor. Hasil penelitian<br>diperoleh headway rata-rata sebesar 13 menit 58 detik, waktu perjalanan rata-rata sebesar 1 jam 31 menit 41<br>detik, waktu isi rata-rata sebesar 262 detik, jumlah penumpang rata-rata 61 penumpang/kendaraan, dan load<br>factor sebesar 83%.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/496Pengembangan Sarana Transportasi Perkotaan Berkelanjutan Pada Kereta Cepat (Whoosh) 2024-02-01T09:22:20+07:00Bintang Ramadhanindrac@gmail.comDevi Parahita Savitriindrac@gmail.comAnggi Shoufi Rahmanindrac@gmail.comMuhammad Ayip Arifinindrac@gmail.com<p>Whoosh adalah sebuah sistem kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan Asia<br>Tenggara. Kereta api ini memiliki kecepatan operasional hingga 350 km/h yang memiliki relasi Tegalluar—<br>Halim. Whoosh merupakan (singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat; sebelumnya dikenal<br>sebagai Kereta Cepat Jakarta–Bandung). Layanan kereta api berkecepatan tinggi ini dioperasikan oleh Kereta<br>Cepat Indonesia China, sebagai konsorsium Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway. Sumber<br>referensi pada penelitian ini berdasarkan pengamatan langsung serta pencarian informasi di internet. Penelitian<br>ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif Keseluruhan data sekunder berasal dari jurnal<br>ilmiah, buku, publikasi pemerintah, dan portal berita nasional. Disamping itu juga menggunakan metode<br>deduksi, yakni penggunaan teori sebagai landasan analisa untuk memperoleh sebuah kesimpulan dari<br>permasalahan yang diteliti. Kereta api berkecepatan tinggi yang menggunakan teknologi levitasi magnetik,<br>yang dapat mencapai kecepatan hingga 600 km/jam. Kereta Cepat juga memiliki manfaat sosial, budaya, dan<br>lingkungan, seperti menghemat waktu dan biaya perjalanan, meningkatkan konektivitas dan integrasi<br>antarwilayah, serta mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan emisi karbon. Kereta Cepat (whoosh),<br>merupakan proyek strategis nasional yang membutuhkan kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, swasta,<br>akademisi, dan masyarakat. Kereta Cepat juga memerlukan dukungan regulasi, kebijakan, dan anggaran yang<br>memadai untuk merealisasikan visi transportasi perkotaan berkelanjutan di Indonesia. Tujuan penulisan dari<br>jurnal 'Pengembangan Sarana Transportasi Perkotaan Berkelanjutan pada Kereta Cepat (Whoosh) adalah untuk<br>mengkaji dan menganalisis konsep, desain, dan implementasi dari sistem transportasi perkotaan yang ramah<br>lingkungan, efisien, dan inovatif berdasarkan teknologi kereta cepat (whoosh). Jurnal ini juga bertujuan untuk<br>memberikan rekomendasi dan saran bagi pemerintah, pengembang, dan masyarakat terkait dengan<br>pengembangan sarana transportasi perkotaan berkelanjutan pada kereta cepat (whoosh) di Indonesia.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/495Evaluasi Kinerja Simpang Tidak Bersinyal Menggunakan Metode MKJI 1997 (Studi Kasus: Persimpangan Jalan 14 Februari – Jalan Tololiu Supit – Jalan Babe Palar, Kota Manado)2024-02-01T09:15:07+07:00Risky Alfandy Manembuindrac@gmail.comSamuel H. Butar-Butarindrac@gmail.comHelmut Manabungindrac@gmail.com<p>Persimpangan Jalan 14 Februari – Jalan Tololiu Supit – Jalan Babe Palar merupakan persimpangan<br>tidak bersinyal yang memiliki jalur lalu lintas sibuk. Dikarenakan banyaknya aktifitas kendaraan pada<br>persimpangan seperti ke area persekolahan, perkantoran, rumah Sakit, serta Hotel, yang menyebabkan<br>banyak kendaraan yang melintas di persimpangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kinerja<br>simpang serta menganalisa kapasitas simpang menggunakan Metode MKJI 1997. Dari hasil Penelitian<br>kinerja simpang tak bersinyal Jalan 14 Februari – Jalan Tololiu Supit – Jalan Babe Palar memiliki tingkat<br>buruk dimana nilai Derajat kejenuhannya (DS) = 1.12, kapasitas (C0) = 2695 smp/ jam,nilai tundaan<br>simpang (D) 27.78 detik/ smp, dengan peluang antrian batas bawah 53% dan batas atasnya 103%. Untuk<br>meningkatkan kinerja dilakukan rekayasa pada simpang dengan dua alternatif, alternatif pertama yaitu,<br>larangan belok kanan pada jalan minor, dimana simpang masih memiliki tingkat pelayanan yang tidak baik,<br>sehingga memerlukan alternatif ke dua, yaitu larangan belok kanan pada jalan minor dan jalan utama.<br>Sehingga menghasilkan kinerja simpang yang lebih maksimal,dimana Derajat kejenuhannya turun menjadi<br>(DS) = 0.84 kapasitas (C) = 4364 smp/ jam, arus lalu lintas (Q) = 3700 smp/ jam, tundaan (D) = 14.09 detik/<br>smp.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/494Analisis Karakteristik Lalu Lintas Dengan Pemodelan Greenshield, Greenberg Dan Underwood (Studi Kasus: Ruas Jalan Pierre Tendean, Kota Manado) 2024-02-01T09:06:10+07:00Prylita Rombotindrac@gmail.comSamuel Butar Butarindrac@gmail.com<p>Meningkatnya pertumbuhan transportasi yang tidak seimbang dengan pertumbuhan prasarana<br>transportasi secara tidak langsung memperbesar resiko permasalahan lalu lintas, salah satunya adalah<br>masalah kemacetan yang mengakibatkan terganggunya suatu perjalanan. Salah satu cara untuk mengatasi<br>masalah kemacetan ini diperlukan sistem transportasi yang baik dalam perencanaan, perancangan maupun<br>dalam menetapkan berbagai kebijakan sistem transportasi. Ada beberapa parameter yang dapat digunakan<br>dalam manajemen lalulintas salah satunya adalah karakteristik lalu lintas dengan menggunakan metode<br>pendekatan matematis dan untuk dapat menganalisa perilaku lalu lintas pada ruas jalan Jendral Ahmad Yani<br>di Kota Manado maka dilakukan analisa dengan merepresentasikan hubungan karakteristik lalu lintas yaitu<br>hubungan antara volume (Flow), kecepatan (Speed), serta kepadatan (Density) dengan pemodelan<br>Greenshield, Greenberg, dan Underwood. Hasil penelitian menunjukan jam sibuk pada lokasi studi ruas jalan<br>Jendral Ahmad Yani adalah jam 18:30-18.45, jumlah kendaraan bermotor didominasi oleh LV ( 52.343%),<br>diikuti oleh MC (47.021%) dan yang paling kecil HV (0.636%), volume lalu lintas maksimum 3364 smp/<br>jam dan volume minimum 1848 smp/ jam. Dari hasil pemodelan lalu lintas Greenshields, Greenberg, dan<br>Underwood untuk ketiga model memiliki R2 > 0.75 yang berarti ketiga model tersebut dapat dipakai untuk<br>merepresentasikan model arus lalulintas di lokasi studi.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/493Analisis Karakteristik Pengguna BisKita Trans Pakuan Koridor 5 (Sta. Bogor - Terminal Ciparigi) 2024-02-01T08:47:42+07:00Imanindrac@gmail.comNurasyfa Ristantiindrac@gmail.comMuhammad Reflyindrac@gmail.comMuhammad Hiknatullahindrac@gmail.comNasrullah Al-Haadi Ikhwanindrac@gmail.comGallantino Elang Kumaraindrac@gmail.comTetuko Darmasaktiindrac@gmail.com<p>Kota Bogor, sebagai kota besar dan industri, menghadapi permasalahan serius terkait pergerakan<br>penduduk dan peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi. Peningkatan jumlah kendaraan tidak sebanding<br>dengan pertumbuhan jalan, sehingga menimbulkan permasalahan akses dan lalu lintas. Dalam upaya<br>mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Bogor memilih Bus Rapid Transit (BRT) sebagai solusi<br>transportasi umum layanan BisKita Trans Pakuan. Studi kasus dilakukan pada Koridor 5 yang<br>menghubungkan Terminal Ciparigi hingga Stasiun Bogor PP, yang dipilih karena melewati kawasan pusat<br>bisnis tersibuk Kota Bogor. Namun, jika dilihat dari pengguna transportasi umum, penumpang BisKita<br>merupakan penumpang captive karena sebagian besar penumpang tersebut hanya berpindah dari transportasi<br>umum lain ke BisKita, dan bukan berpindah dari kendaraan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk<br>mengetahui karakteristik demografi penumpang, karakteristik perjalanan penumpang, dan tingkat kepuasan<br>penumpang BisKita. Responden penelitian ini adalah penumpang BisKita dan ukuran sampel yang diambil<br>adalah 46 orang. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa mayoritas penumpang BisKita adalah pelajar atau<br>mahasiswa wanita, yang menggunakan BisKita untuk keperluan sekolah atau kuliah. Hasil penelitian ini<br>diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pemerintah untuk meningkatkan pelayanan transportasi<br>umum dan menjamin keberlangsungan BisKita, solusi terintegrasi mobilitas warga Kota Bogor.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/492Analisa Kategori dan Penilaian Kondisi Fasilitas Pelabuhan Studi Kasus: Laut Sofifi- Provinsi Maluku Utara 2024-02-01T08:42:01+07:00Bram Haribowoindrac@gmail.comHerawati Zetha Rindrac@gmail.com<p>Pelabuhan memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu wilayah melalui<br>Peningkatan kapasitas dan efisiensi operasional pelabuhan laut menjadi komponen penting dalam mendukung<br>pertumbuhan ekonomi suatu wilayah melalui peningkatan konektivitas dan efisiensi perdagangan<br>internasional. Studi ini melihat Pelabuhan Sofifi di Provinsi Maluku, Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah<br>untuk mengevaluasi kondisi fasilitas pelabuhan saat ini melalui penggunaan survei visual dan wawancara.<br>Hasil penelitian tidak hanya memberikan gambaran rinci tentang keadaan Pelabuhan Sofifi tetapi juga<br>membantu orang membuat keputusan tentang rencana rehabilitasi infrastruktur. Mengoptimalkan infrastruktur<br>maritim, meningkatkan kapabilitas pelabuhan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional adalah semua<br>tujuan yang diharapkan. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan kepada pemerintah<br>pusat, terutama Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, serta pihak terkait<br>lainnya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pelabuhan laut yang berkelanjutan dan berdaya<br>saing. Hasil analisis dan survei visual menunjukkan bahwa dermaga segmen 1 dan talud dalam kondisi kritis,<br>memerlukan rehabilitasi segera. Sementara fasilitas pelabuhan lainnya, termasuk dermaga segmen 2, dermaga<br>segmen 3, fasilitas darat, dan dua lokasi Trestle, dikategorikan sebagai sangat kurang atau kurang. Berdasarkan<br>kondisi fasilitas saat ini, perlu diberlakukan pembatasan operasional maksimum sebesar 8,3 ton dan<br>pembatasan antrian kendaraan bongkar muat di area Dermaga Segmen 2 dan Trestle 2.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/491Pengukuran Indeks Kelayakan Berjalan di Kawasan Terminal Transportasi (Studi Kasus: Jalan Perjuangan, Kawasan Stasiun Bekasi) 2024-02-01T08:37:18+07:00Aulia Salsabila Putriindrac@gmail.comNuryani Tinumbiaindrac@gmail.com<p>Stasiun merupakan kawasan yang menimbulkan bangkitan dan tarikan, sehingga selalu ramai<br>pengunjung yang akan melakukan perjalanan melalui stasiun. Stasiun Bekasi menjadi salah satu stasiun<br>besar yang menjadi tempat keberangkatan kereta api jarak jauh dan Commuter Line. Jalan Perjuangan adalah<br>salah satu jalan penghubung Stasiun Bekasi dengan kawasan pemukiman, sehingga jalan tersebut menjadi<br>mayoritas asal perjalanan. Jalan Perjuangan adalah jalan yang padat dengan mobilitas tinggi. Tidak sedikit<br>orang yang berjalan kaki melewati rute tersebut. Namun kualitas jalur pejalan kaki di rute tersebut terlihat<br>kurang mendukung kegiatan berjalan. Hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi eksisting adalah<br>dengan meneliti Indeks Kelayakan Berjalan dan menganalisis persepsi para pejalan kaki hingga didapatkan<br>solusi untuk meningkatkan Indeks Kelayakan Berjalan. Penelitian ini meninjau rute berjalan di ruas Jl.<br>Perjuangan dengan mengacu pada Pedoman Penentuan Indeks Kelayakan Berjalan (Walkability Index) di<br>Kawasan Perkotaan Nomor: 05/P/BM/2023 dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian PUPR. Analisa<br>dan pengolahan data akan dilakukan dengan perhitungan Indeks Kelayakan Berjalan untuk segmen dan rute,<br>serta pengolahan hasil nilai untuk setiap parameter. Dari hasil penelitian pada 2 rute didapatkan Indeks<br>Kelayakan Berjalan dengan kategori “Tidak Baik”. Karena hal itu, penelitian ini memberikan rekomendasi<br>solusi untuk memperbaiki jalur berjalan dengan mempertimbangkan persepsi pengguna jalur.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/490Evaluasi Dampak Penerapan Tarif Pelayanan Baru Pada LRT Rute Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (JABODEBEK)2024-02-01T08:31:35+07:00Rayinda Aulia Massigidindrac@gmail.comShoffya Awallia Maharaniindrac@gmail.comRaka Alreno Faqihindrac@gmail.comMohammad Heilwalindrac@gmail.comMuhammad Daffa Fahrezzyindrac@gmail.comSetyo Adi Nugrohoindrac@gmail.comIlham Dignaindrac@gmail.comFarhan Izsky Nistisharindrac@gmail.comBuce Samuel Talakuaindrac@gmail.comPrima Jiwa Oslyindrac@gmail.comAkhmad Dofirindrac@gmail.com<p>Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di<br>Indonesia. Kemacetan dapat menganggu kegiatan mobilisasi warga, perekonomian, dan kegiatan industri<br>lainnya. Untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, pemerintah menyediakan transportasi LRT dengan rute<br>Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi. LRT diharapkan warga beralih ke moda LRT sehingga kendaraan di jalan<br>raya dapat berkurang. Namun, jika dilihat dari pengguna transportasi umum, penumpang BisKita merupakan<br>penumpang captive karena sebagian besar penumpang tersebut hanya berpindah dari transportasi umum lain<br>ke LRT, dan bukan berpindah dari kendaraan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik<br>demografi penumpang, karakteristik perjalanan penumpang, tingkat kepuasan penumpang LRT<br>JABODEBEK, dan mengetahui dampak diberlakukannya tarif pelayanan LRT JABODEBEK baru terhadap<br>penumpang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan data yang dikumpulkan<br>menggunakan metode wawancara langsung kepada responden. Responden penelitian ini adalah penumpang<br>LRT JABODEBEK dan ukuran sampel yang diambil adalah 100 orang. Hasil penelitian ini menyatakan<br>bahwa mayoritas penumpang LRT adalah pekerja dan digunakan untuk keperluan bekerja. Selain itu tarif<br>pelayanan LRT JABODEBEK yang baru tidak menjadi persoalan bagi sebagian besar responden. Penelitian<br>ini diharapkan akan membantu proses evaluasi serta meningkatkan layanan serta kinerja LRT JABODEBEK.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)https://teknik.univpancasila.ac.id/semrestek/prosiding/index.php/12345/article/view/489IKN Nusantara sebagai Model Global Berkelanjutan: Keberlanjutan pada Aspek Mobilitas 2024-02-01T08:22:13+07:00Diyantiindrac@gmail.comGede Budi Suprayogaindrac@gmail.com<p>IKN Nusantara direncanakan sebagai model pengembangan kawasan perkotaan dengan konsep<br>global city yang berkelanjutan. Salah satu area fokus pengembangan adalah mobilitas perkotaan, yang lebih<br>aksesibel dan pintar. Makalah ini bertujuan untuk mengevaluasi tren pengembangan transportasi<br>berkelanjutan dan menetapkan sejauhmana pengembangan IKN memenuhi prinsip dan kriteria (termasuk<br>indikator) yang diterapkan secara internasional terkait transportasi kota berkelanjutan. Penelitian ini<br>dilakukan dengan desk study untuk mengeksplorasi prinsip dan kriteria pembangunan transportasi kota<br>berkelanjutan pada kota global di dalam rencana ruang kota dan mengevaluasi Master Plan Rencana Detail<br>IKN untuk membandingkan target kinerja. Sebagai benchmark adalah 4 (empat) kota global menurut Global<br>City Index, yang rencana pengembangan transportasinya perbandingkan dengan rencana pengembangan<br>kota. Hasil analisis menemukan bahwa (a) belum sepenuhnya prinsip dan kriteria pengembangan kota<br>berkelanjutan di dalam Master Plan sudah dicakup, (b) beberapa target kriteria (indikator) lebih menonjol<br>antara lain proporsi penggunaan transportasi publik (pengguna transit), dan (c) pertimbangan partisipasi<br>masyarakat belum dicakup di dalam Master Plan. Sebagai implikasi, rencana pengembangan transportasi<br>seyogyanya memiliki tahapan yang terukur karena target kriteria yang terlalu ambisius serta partisipatif.</p>2024-02-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek)