Analisis Perawatan Mesin Filling R125 Menggunakan Metode Risk Based Maintenance (RBM) pada Plant Large Volume Parenteral (LVP) PT XYZ
Keywords:
komponen kritis; risk based maintenance; interval perawatanAbstract
PT XYZ merupakan perusahaan grup swasta yang bergerak di bidang farmasi dimana memproduksi dan melakukan pengembangan formulasi salah satunya adalah cairan infus. Dalam proses pembuatan infus salah satu mesin yang paling krusial adalah mesin Filling R125 yang memiliki kerusakan paling tinggi. Hal tersebut dapat merugikan perusahaan maka dari itu perlu penanganan lebih lanjut. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Risk Based Maintenance (RBM) untuk mendapatkan kebijakan perawatan yang optimal, mengetahui konsekuensi dan risiko kegagalan ketiga komponen kritis dari mesin Filling R125 yaitu tube tong, bag transfer dan film transport. Berdasarkan hasil perhitungan RBM konsekuensi dan risiko sebesar Rp 2,462,150,809 atau mencapai 2.80% dari kapasitas produksi dalam setahun. Angka tersebut melewati batas kategori penerimaan risiko yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 2%. Maka dari itu dilakukan perancangan interval perawatan usulan dari kebijakan eksisting yaitu dilakukan preventive maintenance setiap 720 jam menjadi 360 jam untuk masing-masing komponen kritis. Hal tersebut menurunkan angka konsekuensi dan risiko menjadi Rp 1,718,125,370 atau sebesar 1.95% yakni dibawah kategori penerimaan perusahaan.