>

Kesiapan Infrastruktur di Era New Normal Menuju Kota dan Pemukiman Berkelanjutan

Fakultas Teknik Universitas Pancasila yang bekerjasama dengan Kementrian Agraria dan Tata Ruang mengadakan webinar seri 1 SDGs 11 Sustainable Cities and Communities dengan tema “Kesiapan Infrastruktur di Era New Normal Menuju Kota dan Pemukiman Berkelanjutan”. Webinar seri 1 ini diadakan pada tanggal 11 Juni 2020 dan secara online melalui Zoom Meeting dan Youtube. Webinar seri 1 ini diikuti dari berbagai institusi dan latar belakang.

Webinar seri 1 dibuka oleh Ketua Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Pancasila, Dr. Dini Rosmalia, ST., M.Si. Penataan ruang dan penyiapan fasilitas untuk memberikan perlindungan terhadap warga kota dari ancaman bencana di masa yang akan dating sangat diperlukan. Maka dari itu, adanya visi penataan ruang yaitu terwujudya ruang nusantara yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakyat menurut Kementrian Agraria dan Tata Ruang.

Aman

Masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman

 

Nyaman

 

Memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai

 

Produktif

Produksi dan distribusi proses efisien sehingga mampu kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing

 

Berkelanjutan

Kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkat, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang

 

Tabel Visi Penataan Ruang 

Dalam menjadikan kota & pemukiman yang inklusif, aman, tangguh & berkelanjutan ada tiga tingkat keberlanjutan. terlalu sering organisasi bekerja di tingkat proses & taktis, tanpa kerangka keseluruhan strategi keberlanjutan

Bencana bisa datang secara tiba-tiba membuat masyarakat harus bersiap untuk menghadapi bencana tersebut. Bencana alam, maupun bencana pandemic seperti saat ini. Diperlukan Penanggulangan bencana ditentukan oleh kapasistas lokal, berjalannya sistem peringatan dini, terdapatnya komunitas masyrakat yang memiliki pengetahuan kebencanaan dan tanggap terhadap gejala dan tanda-tanda terjadinya bencana, dan koordinasi para pihak dalam membagi tugas dan tanggung jawab. Adapun upaya mitigasi bencana lewat pendidikan lingkungan yaitu Garbage Sorting Games 2019 dan model pendidikan yang diberi nama Disaster Mitigation of Flood Based On Online Learning (DIFMOL) 2020 yang dikembangkan oleh Ibu Henita Rahmayanti, dkk. DIFMOL adalah model pendidikan dikembangkan dalam rangka untuk memberikan pembelajaran mengenai banjir. DIFMOL menggunakan pembelajaran berbasis online (e-learning). Tidak DIFMOL, ada juga aplikasi SMASH atau Banksampah.id merupakan aplikasi berbasis web dan mobile yang bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional bank sampah di seluruh Indonesia. 

 

Seperti yang kita ketahui, saat ini semua manusia di dunia sedang menghadapi bencana pandemi, yaitu Covid 19. Ini membuat hidup manusia memasuki era New Normal yang mengharuskan manusia untuk beradaptasi dengan pola hidup yang baru. Dalam era New Normal ini,fokus perubahan infrastruktur kota dan pemukiman yaitu fisik yang pengadaan hunian layak, peningkatan layanan minimum warga, integrasi infrastruktur dan komprehensif dan juga non fisik yaitu upaya pemberdayaan bagi warga demi terwujudnya kualitas lingkungan permukiman yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan, dan juga perilaku akibat wabah diberlakukannya protokol kesehatan: PHBS, penggunaan masker, dan jaga jarak. 

Di pemukiman warga yaitu Rusunawa Marunda dan Rusunawa Cinta Kasih yang ada di Jakarta. Rusunawa Marunda terdapat 10.900 kk yang terdiri dari 3 kluster dan 26 blok. Sedangkan Rusunawa Cinta Kasih Terdapat 3500 jiwa dengan tingkat hunian 970 warga dan karyawan. Dalam menghadapi wabah pandemic covid 19 ini, masing-masing rusunawa melakukan sosialisasi melalui sosial media, spanduk, dan juga gugus tugas tingkat RT/RW; penyemprotan disinfektan; PSBL (Pembatasan Sosial Berbasis Lokal RT/RW); PHBS (Pembuatan Wastafel di setiap blok); pembinaan lingkungan untuk social distancing; pemberian bansos (pemprov, kemensos maupun yayasan); UMKM mandiri.

Main Menu