Menguatkan Ukuran Implementasi dan Merevitalisasi Kemitraan Global Untuk Pembangunan Yang Berkelanjutan
Kamis, tanggal 03 September 2020, Webinar Seri 6 digelar melalui Zoom Meeting. Webinar kali ini kerjasama antara Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas pancasila dengan Goolin menghadirkan tema “Menguatkan Ukuran Implementasi dan Merevitalisasi Kemitraan Global Untuk Pembangunan Yang Berkelanjutan”. Dalam webinar ini menerapkan SDGs Chapter #17 “Partnerships For The Goals“. Seperti webinar sebelumnya, webinar series 6 ini diikuti oleh berbagai kalangan dari mahasiswa, praktisi, dosen maupun ASN dengan berbagai institusi.
Dalam webinar ini, mengundang empat pembicara yaitu Agus Sugiharto, M.Si (Founder dan CEO of Goolin), Gigih Fernaindy Y, S.Ars (Alumni Program Studi Arsitektur Fkultas Teknik Universitas Pancasila), Daniel P. Silaban, SE., MM (Alumni Magister Management Universitas Sam Ratulagi), dan Alia N. Laksono (Staf Khusus Menteri, Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia) yang digantikan oleh Kepala Bidang Kewirausahaan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI.
Pembangunan berkelanjutan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Maka hadirlah Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Mas Daniel mengatakan bahwa “Dalam penerapannya, para pemuda atau disebut milineals & Gen Z terlibat dan memegang peranan penting ke depannya. Para pemuda memegang peran dengan berbagai profesi-profesi yang dijalani dan dalam menjalankan profesi, kita harus memiliki frame yang kuat”.
Dalam Pasal 3 UU No. 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan, tujuan pembangunan kepemudaan yaitu terwujudnya pemuda yang berima dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sesuai dengan Undang-Undang diatas pengembangan pemuda ada tiga yaitu pengembangan kepemimpinan, pengembangan kewirausahaan dan kepeloporan. Para pemuda harus berperan aktif dan berinovasi dalam wirausaha sehingga dapat menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan ekonomi, menumbuhkan kemandirian masyarakat, menumbuhkan daya kreasi bangsa. Para pemuda sebagai wirausaha atau pelaku usaha berpartisipasi dan berperan aktif dalam menerapkan industri hijau dan berkelanjutan. Seperti Mas Gigih yang berada dalam lingkup sebagai arsitek “Sebagai seorang arsitek tidak boleh egois dengan lingkungan. Kita harus memperhatikan lingkungan sekitar seperti, pepohonan, sirkulasi udara, aliran air, dan juga interaksi sosial dengan para tetangganya”.